Lihat ke Halaman Asli

Merapi di Mataku

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merapi Di Mata ku

Akhir oktober 2010 perjalanan menuju merapi disambut dengan hujan abu di Jogjakarta. Sebab dini hari tanggal 29 Oktober 2010 Merapi kembali erupsi untuk yang kedua kalinya. Bencana letusan gunung memang sangat berbeda dengan bencana banjir, gempa, tsunami, dan lain-lain.  Untuk merapi kali ini, masa recovery korban baru berlangsung. Hampir sebulan setelah kejadian pertama tanggal 26 Oktober 2010. Penduduk masih belum bisa kembali ke rumah masing-masing terutama yang berada di zona merah. Perjalanan kedua kali menjelang hari raya Idul Adha, setelah letusan besar tanggal 5 November 2010. Saya masih merasakan hawa panas dan bau bangkai yang sangat menyengat di Dusun Gondang seminggu setelah kejadian letusan itu. Pohon-pohon hangus tersapu awan panas, begitu pun rumah-rumah roboh. Bangkai sapi, kambing dan ayam bergeletakan di seputar kandang. Namun saya melihat ada angsa yang masih berkeliaran di dusun ini. Bagaimana mana mereka menyelamatkan diri dari sapuan awan panas? sementara yang lain sudah menjadi bangkai. Allahu Akbar…… Selain itu yang membuat bergetar, ada juga pohon pisang baru tumbuh masih terlihat hijau sekali daunnya, ini sangat kontras dengan sekitarnya pohon-pohon berwarna putih tertutup abu vulkanik. Semoga kisah ini bisa membawa manfaat. Jakarta, 14 Desember 2010 Dudi Iskandar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline