Lihat ke Halaman Asli

Asmara dan Angin

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah bunga bermahkota dan lebah
Lihatlah rumput yang berdansa dengan tulus
Lihatlah binatang yang terbang di antara awan
Adakah diantara mereka keluh dan peluh yang nampak..

Tidakkah angin berhenti bertiup
Walaupun tak terasa dia bergerak
Serasa mengikuti lagu romantis yang menghanyutkan
Sampai jantungpun tak ia rasakan padahal terus berdetak..

Secangkir kopi dalam senja lebih terasa
Merasakan adanya ufuk seraya angin berhembus
Adakah asmara yg menyamai kearifan angin
Adakah rongga yg tak nikmat di lewati air

Tubuhku, asmara seperti angin untuk tubuhku
Hatiku, asmara seperti penyejuk dalam kesepian hatiku
- dua sayap -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline