Andalkan Kedekatan Dengan Cikeas Unt Nyapres, Gita Wirjawan Mundur atau tidak ?..

[caption id="attachment_290319" align="alignnone" width="465" caption="Mentri Perdagangan Gita Wirjawan"][/caption] Ada yang menarik ketika muncul pernyataan Gita Wirjawan yang akan mengundurkan diri sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II, alasannya jelas bahwa dirinya ingin serius untuk mengikuti konvensi. Rasanya jika benar Gita mengundurkan diri sebagai Mendag, pasti SBY lah yang menyuruh untuk mengundurkan diri agar lebih fokus untuk memenangkan konvensi PD. Bahkan ada segelintir opini yang menyatakan bahwa memang Gita Wirjawan lah yang dipersiapkan untuk Pilpres 2014 , sedangkan Pramono Edhi untuk ketum partai demokrat menggantikan SBY.

Gita Wirjawan memang sangat dekat dengan keluarga Cikeas bahkan sesumbar bahwa Gita merupakan jagoan Cikeas pada pilpres 2014 nanti. Karena adanya protes dan perlawanan terhadap rencana SBY untuk mencalonkan Gita W sebagai capres PD, SBY akhirnya menetapkan mekanisme konvensi untuk penetapan capres PD, sekaligus untuk pemulihan citra dari PD sendiri.

Sebelum konvensi dimulai, Gita W sebenarnya diberikan peluang besar oleh SBY untuk meningkatkan popularitasnya. Posisinya sebagai mendag memberikan peluang dan kesempatan besar bagi Gita Wirjawan untuk menaikan citra, popularitas dan elektabilitasnya. Sebenarnya sebagai mendag, Gita bisa memanfaatkannya untuk mencuri perhatian rakyat. Namun dia gagal total memanfaatkan posisinya tersebut.

Pernyataan kemunduran Gita sebagai mendag pun berbarengan dengan kegagalan kemendag dalam mengendalikan harga pangan di Indonesia, ditandai dengan mahalnya harga kedelai, harga daging, gula rafinasi serta dugaan keterlibatan Gita dalam isu kartel impor pangan yang saat ini sedang ramai dibicarakan. Sehingga banyak publik yang berpendapat bahwa mundurnya tersebut karena kegagalannya sebagai mendag.

Walaupun pernyataan kemunduran Gita Wirjawan sebagai mendag hanya sebatas lisan kepada SBY, namun tidak menutup kemungkinan pada akhirnya nanti dia akan benar-benar mengundurkan diri. Entah karena ketidakmampuannya mengatasi masalah pangan atau karena ingin benar-benar serius konvensi.