Lihat ke Halaman Asli

Dita Primanda

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Mengganti Penggunaan Kantong Plastik dengan Totebag Tie Dye Reusable

Diperbarui: 4 Februari 2021   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyaknya sampah plastik menjadi permasalahan pencemaran lingkungan. Menurut data BPS tahun 2019 diketahui bahwa kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok. Permasalahan sampah plastik terjadi mulai dari lingkup paling kecil yaitu keluarga. Hal ini juga terjadi di lingkungan Desa Kwadungan Jurang. Desa Kwadungan Jurang merupakan salah satu desa di Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung.  Terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Kwadungan Jurang dan Dusun Bangun Tapan. Permasalahan sampah plastik sudah terjadi di Desa Kwadungan Jurang dari tahun ke tahun, banyaknya sampah plastik ini terjadi karena mudahnya penggunaan plastik dan juga harga plastik yang sangat terjangkau. Namun karena tidak digunakan secara cerdas maka plastik justru menjadi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Kwadungan Jurang. Tidak adanya pengetahuan masyarakat mengenai dampak buruk dari penggunaan plastik juga menjadi salah satu penyebab banyaknya penggunaan plastik.

Salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai yaitu dengan cara mengganti kantong plastik dengan totebag reusable agar bisa digunakan berulang kali. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro bersama dengan anggota Karang Taruna Desa Kwadungan Jurang melakukan pelatihan pembuatan totebag tie dye. Totebag tie dye merupakan tas multifungsi yang dapat digunakan berulamh kalo. Pewarnaan tas dilakukan dengan warna-warna yang dapat menarik perhatian orang karena totebag ini tidak hanya digunakan sebagai pemakaian pribadi saya akan tetapi nantinya juga akan dilakukan penjualan melalui e-commerce. Selain dilakukan pelatihan cara membuat totebag pada program ini juga dilakukan penyuluhan mengenai dampak negatif sampah plastik, pembuatan merk dan labelisasi, cara berjualan di e-commerce, serta promosi yang dapat dilakukan. 

foto-produk-601b79b48ede484b8a7acc22.jpg

Program ini sudah berjalan pada hari Selasa,26 Januari 2021 dengan lancar dan para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan yang dilakukan. Untuk selanjutnya diharapkan penjualan totebag ini bisa menunjang pendapatan masyarakat.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline