Lihat ke Halaman Asli

Doctore

Nama asli bukan gelar Wkwkw

Gojek-Tokopedia Jadi "Gotok"?

Diperbarui: 16 Februari 2021   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kalimat Merger belakangan ini sangat familiar di telinga bagi kita yang sering update berita di telebisi maupun media-media lainnya. Belum selesai pemberitaan tentang penggabungan beberapa bank syariah menjadi satu, sudah terdengar rumor atau desas-desus tentang dua perusahaan startup Indonesia terbesar yang berencana akan menggabungkan bendera kebanggaan masing-masing perusahaan. Merger adalah salah satu upaya menggabungkan dua perusahaan atau lebih menjadi satu kesatuan entitas yang baru.

Salah satu niat Gojek dan Tokopedia merger pastinya untuk serangkaian ekspansi bisnis dan peningkatan profit yang besar. Namun apakah ada dampak dari penggabungan dua raksasa startup tersebut?

Dari perspektif bisnis sendiri bisa dibilang ini adalah hubungan simbiosis mutualisme karena dengan bergabungnya Gojek dan Tokopedia akan saling mengisi kekosongan masing-masing produk mereka.

Kita ambil contoh Gojek dimana aplikasi mereka memiliki layanan transportasi, makanan, dan jasa pengantaran barang. 

Namun Gojek sendiri belum memiliki platform seperti e-Commerce. Sedangkan Tokopedia jelas adalah perusahaan yang bergerak salah satunya menyediakan platform e-Commerce dan masyarakat Indonesia sudah banyak yang memanfaatkannya untuk keperluan dan kebutuhan.

Di satu sisi nilai valuasi perusahaan otomatis akan meningkat, dengan Gojek saja yang sudah menyentuh angka 10 miliar dolar US dan dinobatkan sebagai decacorn pertama di Indonesia. 

Merger ini sekaligus dapat membuat para customer pengguna layanan dua perusahaan ini semakin dimanjakan dengan fitur-fitur yg lebih memudahkan kedepannya.

Penggabungan dua entitas ini pastinya akan menguntungkan satu sama lain, khususnya Gojek dengan ambisi menjadikan fitur applikasinya rujukan pelanggan agar bertransaksi hanya lewat applikasinya dan bukan sebagai penyedia layanan transportasi online belaka.

Pembelian 22% saham atas Pt. Bank Jago Tbk adalah langkah nyata dalam mewujudkan ambisnya tersebut, dan bayangkan apabila e-Commerce sekelas Tokopedia menopangnya.

Penggabungan dua entitas besar ini juga akan berpotensi dalam penguatan Ekosistem Digital, dengan Gojek yang sudah lebih dulu menanamkan modal di Bank Jago, tidak menutup kemungkinan tokok-toko yang berafiliasi dengan Tokped dipermudah dalam peminjaman dana untuk keberlangusnan usaha mereka.

Namun bagaimana perspektif lain dari dampak Gojek-Tokpedia bersatu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline