Mempelajari banyak jurnal-jurnal dan buku besar membuat Roy sangat pusing dan mencari angin segar di luar kelas. ' Mau kemana kamu Roy?' Tanya dosen. ' Cari Angin' ucapnya sembari meninggalkan kelas yg suasananya penuh dengan murid-murid yg otak kirinya selalu aktif.
Pergi ke kantin, memesan Indomie rasa Soto ayam dengan telur setengah matang adalah menu favoritnya sejak sekolah dulu. Menunggu mie yg belum matang rokok selalu di nyalakan terlebih dahulu sebelum dia menyantap hidangan yg aromanya dapat membuat orang lain tergiur.
Handphone berdering SMS, datangnya dari Ariel yg menanyakan ' Lo Cabut ?' dan tidak dibalas karena pasti akan menyusul bila dia berkata "Ya".
' Gw cari baju ah. Mumpung ada duit' gumam Roy.
Langsung bergegas ke Mobil untuk mencari baju yg ada di Mall Kelapa dua Depok yg letaknya tidak terlalu jauh dari kampus mereka.
Di sekitar Mall banyak obralan baju-baju yg mencapai lima puluh persen. Mungkin juga karena barang-barangnya belum mendapatkan keuntungan. Mungkin juga karena karyawan yg setiap melewati kiosnya akan menawari setiap orang yg lewat belum di bayar biaya makannya.
Roy sudah memiliki langganan di sini. Tepatnya di lantai dasar. Letaknya berada di pojok dekat WC Umum yg di jaga oleh wanita tua berusia hampir lima puluhan dan selalu ramai oleh pengunjung mall yg ingin membuang hajatnya. Dan tempat kiosnya cukup unik karena di beri lampu seperti disko yg tidak akan ditemui di kios manapun di Mall Kelapa Dua Depok ini.
Baru sampai di depan pintu dia sudah melihat pemandangan yg cukup wah. Seorang gadis sebayanya sedang asik berciuman dengan lelaki yg sudah berusia lebih tua lima tahun darinya. Mungkin karena begitu nikmat cumbuan dri sang lelaki membuat dia tak sadar ada langganannya sedang mencari baju baru. Wanita bernama Amelia yg menurut Roy cukup berbahaya bagi kalangan laki-laki.
Roy yg sudah biasa melihat hal seperti itu di kios ini tak memperhatikannya. Dia hanya mencari-cari baju yg sesuai dengan apa yg dia cari di sini. Melihat ada yg datang sang wanita yg bertubuh proposional, tinggi dan berambut panjang kekritingan ini melepaskan pelukannya dari sang cowok. ' Udah dulu ya sayang. Tuh liat ada tamu.' Ucapnya dengan tatapan manja. ' Kok udahan sih. Aku masih mau juga.' Balas pria yg nafsu birahinya sudah di ubun-ubun. ' Udah Keluar, besok aja lagi.' Kata sang cewek. ' Tapi sayang...' begitu dia mencoba memegang payudara sang wanita, tangannya sudah keburu patah. Bukan karena Roy yg mematahkannya karena cemburu atau apa. Melainkan sang wanita yg beberapa menit yg lalu masih bercumbu dengan lelaki itu. ' ARRRGGGHHHHHH TANGAN GW AHKKKKH' Jerit lelaki malang tersebut. Tanpa banyak omong sang cewek langsung membawa keluat lelaki tersebut ibarat sampah yang sangat bau. Dia lempar keluar dan dia tak menoleh lagi keluar.
' Roy tumben lo ke sini.' Mengelus pipi Roy dengan manja.
' Emang cewek gila lu ya Mel. Lo pikir itu cowok pemuas nafsu lo doang apa. Malah pake tangannya di patahin segala lagi. Lo kalau di laporin Polisi gimana hah? Lagian yg untung dia tau. Jangan pegang-pegang ah'