Desy Dwi Renita (1407620053) & Firda Vianti (1407620065)
Pendidikan IPS A 2020
Masa remaja adalah masa perkembangan individu yang memulai untuk menjadi dewasa yang sebelumnya masih pada masa anak-anak. Pada masa ini, dimana pengaruh dari luar individu memiliki dampak yang cukup kuat pada proses pengembangan diri. Berdasarkan tahapan perkembangan psikososial yang dikembangkan oleh Erikson (2010:309), masa remaja berada di tahap kelima, yaitu identity vs indentity confusion (pencarian identitas versus kebingungan identitas).
Maka dari itu, sejalan dengan pendapat Izzaty (2013) bahwa salah satu sikap yang sering ditampilkan para remaja dalam kelompok adalah konformitas, yaitu selalu ingin sama dengan anggota kelompok yang lain. Tentunya sikap meniru ini memiliki dampak terhadap individu sendiri. Seperti konsekuensi yang akan dihadapinya akibat dari melakukan sikap tersebut.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi saat ini menyebabkan hilangnya batas antar negara, sehingga kebudayaan dapat menyebar dengan mudah. Salah satu budaya yang menyebar luas adalah budaya yang berasal dari Korea Selatan. Budaya Korea Selatan yang paling banyak digemari adalah musik yang bergenre pop atau yang sering disebut K-Pop.
Budaya K-Pop ini didominasi oleh remaja. Kegemaran remaja terhadap budaya K-Pop ini yang menyebabkan konformitas pada diri remaja. Hal tersebut, menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif dari konformitas dikalangan remaja penggemar K-Pop.
Dampak Positif Konformitas (Perilaku Meniru) di Kalangan Remaja Penggemar K-Pop
- Meningkatkan kemampuan penyesuaian diri remaja
Individu yang memiliki perilaku konformitas dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, besarnya pengaruh budaya K-Pop membuat para remaja akan melakukan penyesuaian diri agar terhindar dari prasangka (prejudice) dan mereka tidak ingin dibedakan dengan temannya yang suka K-pop maka mereka akan berusaha mencari informasi lebih dalam tentang K-Pop. Sehingga, dapat menambah teman dari berbagai daerah, ataupun dari negara luar
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri Dalam Diri Remaja
Periaku konformitas membuat remaja lebih merasa percaya diri, sebab dengan berkonformitas mereka akan merasa aman dan nyaman karena sudah sesuai dengan kelompoknya. Menurut hasil data penelitian, menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepercayaan diri dengan konformitas positif. Semakin tinggi konformitas semakin tinggi kepercayaan diri. Dengan menjadi penggemar dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dikarenakan sebagai penggemar akan merasakan hal yang sama, sehingga dapat saling mendukung dan menyokong satu dengan yang lain. Sekumpulan penggemar dengan idola yang sama juga dapat mengingkatkan rasa kekompokan dan kebersamaan.