Pepatah mengatakan bahwa menjadi sadar lebih penting daripada lebih pintar. Kesadaran diri merupakan salah satu dari empat anugerah Tuhan yaitu kesadaran diri, imajinasi, hati nurani dan kehendak bebas menurut buku "7 Habits of the most highly effective people" karya Stephen R. Covey.
Kesadaran diri merupakan salah satu sikap respon kita atas segala pengambilan keputusan yang kita ambil didalam kehidupan ini. Intinya, semakin sadar kita ketika mengambil keputusan dan bertanggung jawab di dalamnya maka semakin baik pula kualitas keputusan anda untuk menuju tujuan anda di dalam hidup ini.
Mengapa banyak orang hilang kesadarannya atau terkadang dalam sebuah definisi yang lebih sadar yang dapat disebut "khilaf"?
Banyak orang "khilaf" karena dia bertindak tanpa berpikir dan pemicu yang dapat menyebabkan hal itu terjadi adalah faktor emosional. Sikap proaktif menjelaskan kepada kita bahwa apabila seseorang gagal bersikap proaktif, maka yang terjadi adalah otak kita kehilangan kendali dalam waktu 10 detik.
Mungkin diantara anda kurang memperhatikan hal ini, apakah penting kehilangan kesadaran selama 10 detik ini? Memang, sangat tergantung situasi. Dan situasi yang kritis ini dan perlu diwaspadai adalah ketika anda sedang melakukan aktivitas yang memerlukan sebuah konsentrasi penuh. Dalam permainan catur, anda melakukan satu langkah permainan tanpa berpikir, fatal akibatnya, anda dapat kalah namun hanya dalam permainan catur itu. Anda mungkin kesal, namun tidak menyakitkan dan tidak membahayakan diri anda. Tetapi, apabila anda sedang berkendara di jalanan, baik itu naik sepeda, motor atau pun mobil, satu detik kehilangan kesadaran saja, fatal akibatnya.
Bila hal ini dikaitkan dengan manajemen waktu, bila anda ingin tahu betapa berharganya waktu satu detik anda, tanyalah kepada seseorang yang baru saja lolos dari kecelakaan lalu lintas, apalagi bila sampai kehilangan kesadaran 10 detik, dan itulah pentingnya bagi kita dapat memiliki kesadaran setiap waktu.
Ada satu cerita lagi tentang seorang murid sufi yang terburu-buru alias terlambat menemuni guru sufinya akibat hujan deras. Sesampainya dihadapan gurunya, maka gurunya bertanya kepada muridnya dimana dia letakkan payung kepunyaannya, apakah disebelah kiri atau sebelah kanan, dan murid itu tidak dapat menjelaskannya.
Kesadaran diri sangat penting bagi kita didalam menjalani kehidupan kita.
Apabila seseorang menjadi sadar akan peran pentingnya didalam kehidupan ini maka hal itu sangatlah cukup baginya untuk mempunyai tujuan di dalam hidup dan berusaha dengan keras untuk mewujudkan tujuannya itu. Ini adalah sebuah motivasi internal yang baik dan bertahan lama, tidak seperti motivasi eksternal yang tidak bertahan lama dan terkadang pudar karena bersifat situasional.
Kesadaran diri merupakan hal pertama dan utama untuk menjadi seseorang yang bersifat proaktif. Apabila anda telah menjadi sadar diri akan tugas dan peran anda di dunia ini, maka segala pikiran dan tindakan anda akan anda fokuskan untuk mencapai tujuan hidup anda, diluar itu anda hanya akan menghabiskan waktu-waktu anda yang berharga. Apabila anda secara konsisten dan terus menerus melakukan hal yang anda fokuskan itu, maka sesuai tujuan anda yang bisa dapat berbentuk imajinasi anda tentang seperti apa anda satu, tiga atau lima tahun yang akan datang, maka imajinasi yang saya sebut sebagai petunjuk anda dimasa depan akan menuntun anda mencapai arah dan tujuan yang anda inginkan.
Kemudian, kesadaran diri dan imajinasi anda ini juga erat kaitannya dengan kehendak bebas anda. Anda dapat memilih untuk menunda atau bertindak sekarang untuk menjadi lebih sadar akan peran anda dimuka bumi ini, atau memilih untuk mengabaikan hal "kesadaran diri" ini pun adaah 100% hak anda. Dan yang terpenting juga yang merupakan gerbang terakhir dari sikap anda ketika ada stimulus yang mempengaruhi respon anda dalam setiap peristiwa adalah saringan hati nurani.