Lihat ke Halaman Asli

Zaini K. Saragih

dr. Zaini K. Saragih Sp.KO

Covid-19 dan Langkah dalam Pengambilan Keputusan

Diperbarui: 17 Maret 2020   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: moviegasm.com

Setiap manusia mengemban tanggungjawab, ada yang luas ada yang sempit, yang paling sempit adalah bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri (lahir dan batin, mind-body-soul). 

Semakin luas tanggungjawab semakin banyak pertimbangan yang harus dilakukan dalam mengambil kesimpulan. Misalnya saat kita sendiri saat harus memilih, keputusan dapat diambil seketika, namun saat sudah berdua (misalnya dengan pasangan) pertimbangan akan menjadi lebih banyak.

Jika bertambah lagi anak dan keturunan semakin banyak lagi pertimbangan yang diperlukan sampai mendapat keputusan, demi kemaslahatan bersama. Demikian juga berlaku seperti pada pemerintahan, 

Kepala pemerintahan RT-RW-Kelurahan-Kecamatan-Kabupaten-Provinsi hingga Negara semakin luas yang ditanggungjawabi semakin banyak pertimbangan.

Namun, banyaknya pertimbangan bukan berarti boleh memperlama menunda-nunda pengambilan keputusan. Penundaan pengambilan keputusan hakikatnya memperbesar masalah yang akan terjadi.

Salah satu karakteritik pemimpin yang baik adalah kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan penuh tanggungjawab. Seandainya keputusan yang diambil tidak tepat, berani mengakui dan mengoreksi dengan segera juga merupakan syarat kepemimpinan.

Dalam dunia kesehatan, berdasarkan penyebab penyakit sering dikelompokkan pada penyakit menular (communicable disease) dan penyakit tidak menular (non communicable disease) [dalam berbagai bahasan dan tempat mungkin disebutkan dengan nama yang berbeda, namun hakekatnya kurang lebih sama]. 

Penyakit menular, yang disebabkan infeksi mikroba sering dikonotasikan sebagai penyakait orang susah, tidak mampu atau terbelakang, sedangkan penyakit tidak menular ditujukan pada ke kelompok masyarakat mampu dan sudah berkembang (modern). 

Dulu banyak ilmuwan berkeyakinan bahwa dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran (antibiotic dan penemuan lain), penyakit menular (infeksi) akan segera dapat diatasi.

Maka berbondong-bondong fokus dialihkan untuk penyakit tidak menular. Namun kesimpulan itu harus diakui terlalu terburu-buru, karena kemudian silih berganti wabah penyakit infeksi datang tanpa dapat dicegah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline