Lihat ke Halaman Asli

Dr Xie Healthy Life

Artikel Seputar Kesehatan

Cara Mengetahui Saraf Kejepit dan Pengobatannya

Diperbarui: 31 Juli 2024   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.sariasih.com/

Hallo Buddies..

Pernah gak sih kalian ngerasa sakit pinggang ketika membungkukan badan? bahkan sakit itu berulang secara terus-menerus.

Memang, rasa nyeri pinggang dapat hilang sendiri secara mandiri, namun apabila didiamkan terus-menerus tanpa pengobatan dan terapi yang rutin akan berdampak pada saraf kejepit lhoo buddies.

di artikel kali ini, Mimin akan berbagi informasi tentang cara mengetahui saraf kejepit dan pengobatannya. Simak artikel ini ya !

Mengenal Saraf Kejepit

Saraf kejepit terjadi ketika ada tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tendon, yang menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau kelemahan pada area yang terkena.

Saraf kejepit seringkali disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, cedera fisik, atau aktivitas berlebihan yang menekan saraf, sehingga penting untuk mengetahui cara mengurangi risikonya 

Saraf kejepit dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan, oleh karena itu penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi kondisi ini dengan tepat. 

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Saraf Terjepit?

Saraf kejepit dapat terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi. Berikut beberapa kelompok yang berisiko terkena saraf kejepit:

  1. Orang dengan Pekerjaan Fisik Berat:

    • Mereka yang bekerja dengan mengangkat beban berat, melakukan gerakan berulang, atau mengadopsi postur tubuh yang tidak ergonomis, seperti pekerja konstruksi, buruh pabrik, dan petani.
  2. Pekerja Kantoran:

    • Orang yang duduk dalam waktu lama dengan postur yang buruk, menggunakan komputer dengan posisi yang tidak tepat, atau sering mengetik, seperti pekerja kantoran dan penulis.
  3. Atlet dan Olahragawan:

    • Atlet yang sering melakukan aktivitas fisik intens dan gerakan berulang, seperti pemain tenis, angkat besi, atau pelari, yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf.

  4. Orang dengan Kondisi Medis Tertentu:

    • Mereka yang menderita kondisi medis seperti artritis, diabetes, atau obesitas, yang dapat meningkatkan risiko saraf kejepit karena peradangan, tekanan saraf, atau penumpukan lemak yang berlebihan.

  5. Individu dengan Riwayat Cedera:

    • Orang yang pernah mengalami cedera fisik, seperti kecelakaan mobil atau cedera olahraga, yang dapat menyebabkan kerusakan atau tekanan pada saraf.

  6. Lansia:

    • Usia yang lebih tua cenderung meningkatkan risiko karena penuaan alami yang menyebabkan degenerasi tulang dan jaringan ikat, seperti cakram tulang belakang yang menipis atau aus.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline