Lihat ke Halaman Asli

Tuhan, Ciptakan Senja Untukku

Diperbarui: 24 Januari 2016   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Senja kala itu hampir habis dengan sendu dan kelabu hingga akhirnya salah satudari sekian juta sinar memancar membawa kabar hati berdebar dan jantung berdegub kencang sekitaka mulut beradu dengan hati yang tulus nya memohon agar senja berhenti dalam detik itu juga Tuhan jika boleh aku berhenti disini di senja yang megah ini , Tuhan hidup serasa sudah cukup untuk sekian lama menunggu hal hal yang hanya menggangu aku ingin disini bersama senja dan bersamanya tolong hentikan senja ini untuk ku,  penjarakan aku di senja megah Mu.

Namun mungkin saat itu Tuhan sedang sibuk mendengarkan rintihan permintaan hamba nya yang lain hingga mungkin doa ku tadi terlewatkan, ya bisa juga, dan  aku semakin yakin kalaupun manusia berbuat hal yang mengecewakan toh gak papa kan  Tuhan saja juga sering mengecewakan kita ahh sudah lah semakin busuk saja iman ku ini,

hmmm ku aduk aduk dengan rasa berkecamuk kopi di akhir senja itu telat memang aku mecamour racikan picik ini tadi terlalu sibuk meminta pada Tuhan untuk menahan senja hingga lupa cara menikmati bahagia dengan sederhana, setelah asap mengepul dengan kumpulan berbagai rasa yang berkecamuk tadi  aku  mulai sruput dan cecap di setiap bulir rasa yang masuk melalui mulut dan menjalar ke sendi sendi lidah hmmmm kurasa ini perpaduan yang tepat antara hati dan lidah memang tersalurkan dengan sruputan pertama kopi di akhir senja.

Malam itu aku putuskan untuk tidak usah pergi ataupun sekedar nongkrong gak jelas menikmati yang  kata nya Malam minggu pagi remaja masa kini, aku lelah beberapa hari ini serasa memintanya untuk sedikit effort lebih untuk di lalui beberapa lembar ayat suci ku buka jelas tanpa berwudu dan baca taawudz ku buka asal saja sapa tau nemu hal yang gilak di dalam nya benarlah ku buka “Cahaya” jelas surah Annur ternyata yang ku buka di dalam nya berbunyi (35) Allah adalah cahaya bagi semua langit dan bumi.

Perumpamaan cahayaNya adalah laksana satu tanglung yang di dalamnya ada pelita, dan pelita itu terletak dalam kaca, clan kaca itu laksana bintang yang seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak pohon kayu yang mubarak, yaitu minyak zaitun, yang bukan keluaran Timur clan bukan ke­luaran Barat, yang minyaknya hampir selalu menerangi kalau­pun tidak disentuh api; Nur di atas Nur. Allah memimpin kepada NurNya kepada barangsiapa yang dikehendakiNya. Dan Allah mengadakan berbagai perumpamaan untuk manusia. Dan Allah Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.

Ntah lah maksutnya apa yang jelas aku tertarik dengan Cahaya nya itu aku seolah olah membayangkan bahwa Cahaya Allah adalah Cahaya Senja yang aku ingin selalu terpenajara di dalam nya, hal sedikit yang menggelitik dan ingin akau tanya pada Tuhan adalah amalan dan ibadah apa yang harus aku lakukan agar kelak Tuhan bersedia memasukan aku gak usah ke surga namun masukanm aku kedalam senja saja mungkin aku akan lebih menikmati tanpa adanya bidadari dan permadani ohh tidak usah repot repot Tuhan untuk menyiapkan permadani bidadari anggur dan arak untuk ku aku hanya butuh sinar senja di surga  ku nanti ahh sudah mata ku dan mulut ku sudah lelah mungkin sebaiknya aku merebahkan diri karena kusadar esok hari adalah hari minggu yang memaksa ku untuk tetap mengais rezeki ku buka ponsel ku dan ku lirik jam yang  tertera hampir pukul 03.00 ku pejam kan mata dan berdoa semoga Tuhan tak kelewatan lagi untuk mendengar doa ku kali ini aku berharap semoga Tuhan memerintahkan malaikat-malaikat setia nya untuk membangunkan senja nya untuk ku.               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline