Lihat ke Halaman Asli

DrsSarju

Guru BK di MTs Negeri 1 Bantul

Seminar MGBK Bantul: Pentingnya Melawan Bullying di Lembaga Pendidikan

Diperbarui: 25 September 2024   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayu Satriyo Wicaksono, narasumber (dokumenpribadi)

(Bantul-MTsN 1 Bantul) - Masih maraknya bullying mendorong Musyawarah Guru BK MTs (MGBK) se-Kabupaten Bantul mengadakan Seminar sehari bertemakan "Bersama Lawan Bullying di Lembaga Pendidikan" Rabu (18/9/24) di Aula MTs N 1 Bantul. Seminar dimulai pukul 13.00 itu diikuti oleh 31 orang guru BK Madrasah se-Kabupaten Bantul. Bertindak sebagai narasumber adalah Bayu Satriyo Wicaksono,S.E.,M.Psi.,C.Ht, trainer Lembaga "Astadaya Consulting.

Kepala MTs N 1 Bantul, Sugiyono, S.Pd. dan Koodinator MGBK, Isti Bandini, S.Pd.,M.Pd. hadir dalam pertemuan tersebut dan memberikan sambutannya.

Bayu Satriyo mengawali paparannya dengan membahasa pengeritian bullying. Menurutnya Bulliying (perundungan, penindasan/risak) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain. Tujuan bullying adalah untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus kepada seseorang.

Adapun bentuk-bentuk bullying menurut Co Founder, Head of Training Department di Astadaya Consulting itu bisa dikategorikan menjadi 4 jenis. Keempat jenis bullying tyersebut adalah:

(1) Bullying Verbal. Bullying ini berupa celaan, fitnah, atau penggunaan kata-kata yang tidak baik untuk menyakiti orang lain.
(2) Bullying Fisik. Bullying ini dapat berupa pukulan, menendang, menampar, meludahi atau segala bentuk kekerasan yang menggunakan fisik
(3) Bullying Relasional. Wujud dari bullying ini adalah perilaku pengabaian, pengucilan, cibiran dan segala bentuk tindakan untuk mengasingkan seseorang dari komunitasnya
(4) Cyber Bullying. Bullying jenis ini merupakan segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media sosial)

(dokumen pribadi)

Keempat jenis bullying tersebut dapat terjadi di mana saja, di sekolah, di rumah/keluarga dan lingkungan sekitar. Bullying di sekolah biasanya dilakukan oleh siswa senior kepada siswa yunior. Umumnya bullying senior ke yunior merupakan sebuah tradisi. Bullying di keluarga sifatnya relasional, misalnya sang korban tidak diakui sebagai anggota keluarga. Kadang bullying ini juga dapat bersifat fisik, misalnya kekerasan dalam rumah tangga. Bullying di lingkungan sekitar dapat terjadi karena unsur mayoroitas menindas kelompok minoritas, misalnya orang pendatang yang dibully oleh warga asli.

Menurut alumnus Universitas Ahmad Dahlan ini bullying yang diakibatkan oleh permusuhan perlu mendapatkan perhatian serius. Bullyng model ini bermula dari beberapa penyebab. Penyebab tersebut antara laian:

  • Permusuhan dan rasa kesal diantara pertemanan. Permusuhan  bisa memicu seseorang melakukan tindakan bullying.
  • Rasa Kurang Percaya Diri & Mencari Perhatian.  Seseorang yang kurang percaya diri seringkali ingin diperhatikan, salah satunya adalah dengan melakukan bullying. Dengan mem-bully orang lain, mereka akan merasa puas, lebih kuat dan dominan.

Di akhir pembicaraan,  Trainer dari organisasi Omah Tentrem ini memberikan Pesan " Setiap Orang adalah GURU Setiap Tempat adalah SEKOLAH Setiap jam adalah PELAJARAN " Makna dari pesan tersebut siapapun orang yang kita temui adalah guru meski itu murid kita. Dimanapun kita berada disitulah Tempat kita sekolah dan setiap jam adalah pelajaran ber harga. (Srj)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline