Lihat ke Halaman Asli

Ini Bukan Salah Tuhan

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diary magrib, 29 may 2012

Perbincanganku dengan seorang sahabat

"sudah 10 hari dia tidak meneleponku, apalagi mau datang ke kos ku"
>>>Jawabku, "biasanya bagaimana?"
"biasanya dalam satu minggu dia selalu datang, mungkin ini karena kata-kataku, karena belakangan ini dia selalu minta uang padaku dalam jumlah besar, jadi aku bilang padanya ini terakhir aku memberinya uang, karena hanya itu uang yang aku miliki, dia telah memutuskan untuk berpoligami tapi ternyata dia tidak adil sama sekali, justru selalu memojokkanku"
>>>Aku hanya diam, berpikir dan menahan emosiku. Kamu sungguh hebat teman, tetap bertahan dalam ikatan poligami ini selama bertahun-tahun, walaupun semua bakti dan pengorbananmu tersia-sia. Sebagai istri pertama kamu merintis hidup bersama suamimu, tinggal di kamar kontrakan, naik motor berduaan... Rumah yang cicilannya belum lunaspun terpaksa kamu jual untuk modal suamimu berwiraswasta, kamu mendampinginya sampai dia menjadi pengusaha. Dan rumah baru dan mobil akhirnya kalian miliki. Sungguh pukulan hebat bagimu, setelah tahu ternyata rumah dan mobil itu di peruntukkan untuk madu mu, istri kedua suamimu, yang telah dinikahinya tanpa ijin darimu. Dan ada seorang anak perempuan dalam pernikahan illegal itu. Illegal? Ya pastinya itu illegal karena dia berpoligami tanpa ijin mu, dan dia menikah di daerah lain dengan KTP barunya, dia memalsukan statusnya dan dokumen-dokumen lainnya.
"dia bilang, dia melakukan poligami ni karena Allah, karena itu aku ikhlas"
>>>jawabku " kenapa sekarang Allah dibawa-bawa? Di mana Allah nya waktu dia menghamili wanitu itu sebelum di nikahi? Di mana Allah nya waktu dia membohongimu? Dia hanya ingin membenarkan kesalahannya dengan bersembunyi di balik firman dan hadis yang tidak di pahaminya, apakah Allah yang memerintahkan dia untuk menyakitimu seperti ini? Tidak kawan! Jangan pernah menerima alasan itu, sama saja kamu bersekutu dengan dia menyalahkan Tuhan.
"aku kesepian"
>>>"terimalah kenyataan kamu tidak bisa berharap dia akan mengisi kekosongan batinmu, karena kamu jadi lebih tersiksa dan kesepian"
"apa salahku, kenapa Allah memberiku cobaan seperti ini"
>>> "Allah mengambil suamimu karena dia tidak layak mendapatkan bakti dan cintamu yang luar biasa, berbaiksangkalah padaNYA, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik nanti, aku mengenalmu selama belasan tahun, kamu wanita luar biasa"
"doakan aku ya..., kadang-kadang aku merasa tidak sanggup menjalani ini. Apalagi sampai ibuku tahu masalahku ini, aku tidak mau ibuku sedih"
>>>"ibumu akan lebih bersedih lagi kalau tahu kamu selama ini sudah tersia-sia, kamu di khianati, di zalimi oleh suamimu srigala yang berbulu domba itu. Cobalah mulai dari sekarang, jalani hari-harimu tanpa berharap lagi padanya. Bersedekahlah, semoga Allah menunjukkan yang terbaik nantinya, semoga Allah memudahkanmu dalam mengambil keputusan. Berserahlah padaNYA".

Salam sayang ku untuk sahabat ku yang hebat. Kamu wanita mulia, istri shaleha.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline