Lihat ke Halaman Asli

Pipa Besi-Pipa Baja

Diperbarui: 5 Agustus 2016   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kami yang tersingkir

Oleh pemilik modal yang kikir

Sejengkal tanah kami tak disisakan walau dipinggir

Sawah dan ladang terus diplintir,

Dijadikan barisan pipa baja yang kafir

Wangi daun dikala subuh di sambut embun

Kini daun berganti parfum, wanginya racun

Jika kau melihat capung, jangan dilihat itu ilusi

Jika kau melihat pak tani, itu apalagi

Fatamorgana saja, jangan mimpi

Mereka hanya tahayul kini disini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline