Kami yang tersingkir
Oleh pemilik modal yang kikir
Sejengkal tanah kami tak disisakan walau dipinggir
Sawah dan ladang terus diplintir,
Dijadikan barisan pipa baja yang kafir
Wangi daun dikala subuh di sambut embun
Kini daun berganti parfum, wanginya racun
Jika kau melihat capung, jangan dilihat itu ilusi
Jika kau melihat pak tani, itu apalagi
Fatamorgana saja, jangan mimpi
Mereka hanya tahayul kini disini