Lihat ke Halaman Asli

Bitcoin Melaju Kencang Seiring Kemenangan Biden, Mengapa?

Diperbarui: 24 November 2020   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bitcoin adalah mata uang yang tidak memiliki sisi fundamental ekonomi dibandingkan dengan US Dollar, Yen Jepang, Poundsterling Inggris dan lainnya. 

Hal ini karena di Bitcoin memang tidak dikenal suku bunga, tidak punya relasi stabil atas neraca perdagangan antar negara, dan lain sebagainya. Tetapi bitcoin memiliki fundamental secara arus aset antar negara. 

Sejak debat 1 Pilpres Amerika 2020, Bitcoin mengalami kenaikan diatas rata - rata fluktuasinya sejak Januari 2020. Tercatat kenaikan bitcoin selama periode 29 September 2020 sampai dengan 21 Nopember 2020 sekitar 70%. 

Ini kenaikan yang luar biasa, hanya dalam tempo kurang dari 2 bulan, naik sebesar 70%. Jauh diatas kenaikan index S&P500. Sedangkan harga emas juga hanya berfluktuasi di kisaran 2%.

Mengapa hal ini terjadi?

Menurut analisa saya baik secara fundamental maupun rumor diantara investor di Amerika Serikat. Hal ini karena kebijakan Biden yang dianggap terlalu populis. Ada 3 hal yang menjadi konsen kalangan menengah ke atas di Amerika yang dianggap mengancam sumber pendapatan mereka. Yaitu:

  1. Kenaikan pajak korporasi.
  2. Penolakan terhadap Insentif pajak pada golongan menengah
  3. Bantuan 600$ US pada unemployment.

Ada suasana kecemasan di kalangan menengah keatas di Amerika bahwa pergantian dari Trump ke Biden ini akan memukul dunia usaha di Amerika dengan pengenakan pajak yang tinggi. Di sisi lain Bitcoin dianggap sebagai instrument yang dapat digunakan untuk menyelamatkan aset mereka.

Bitcoin adalah mata uang Kripto Currency dan bersifat peer to peer dan tidak berbasiskan dengan mata uang manapun. Jika dibandingkan dengan Paypall, Gopay, OVO, jelas e-currency ini berbasiskan dollar ataupu rupiah. Itu sebabnya tidak ada bank sentral didunia ini yang bisa mengintervensi atau meregulasi nilai Bitcoin.

Pada sisi lainnya Bank Sentral juga tidak punya akses untuk menelusuri transaksi yang terjadi dalam lingkup Bitcoin. Hal ini menimbulkan ekses - ekses "negatif" seperti ancaman capital outflow antar negara, fraud dan lainnya. Tetapi juga dianggap sebagai media investasi yang menguntungkan oleh beberapa pihak.

Melihat sifatnya yang "rahasia", maka dalam ketidakpastian atas perubahan kebijakan ekonomi seiring pergantian presiden di negara super power, maka bitcoin akan selalu menunjukkan agresivitasnya.

Hasil analisa saya menunjukkan bahwa kenaikan Bitcoin secara kuat akan terus berlangsung setidaknya sampai hari pidato pelantikan Biden sebagai presiden Amerika. 

Mengapa pidato bisa dianggap sebagai titik poin analisa selanjutnya? Ikuti artikel saya berikutnya. Analisa ini bukan konklusi dan tetap memiliki kemungkinan koreksi seiring dinamika lainnya. Jadi tetaplah bijak dalam berinvestasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline