Lihat ke Halaman Asli

Angkutan Umum

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menggunakan angkutan umum bus sudah menjadi rutinitas dalam berangkat atau pulang kerja, walaupun banyak dari para pengguna jasa ini memiliki kendaraan pribadi namun tidak menghalangi mereka untuk tetap menggunakan jasa angkutan umum ini, salah satu faktor yang membuat mereka dan termasuk saya tetap memilih angkutan umum adalah “kita bisa lanjut tidur salama perjalanan”...

Banyak kejadian yang menambah kesuka-dukaan dalam menggunakan angkutan umum, kejadian-kejadian yang kadang kala membuat kita tersenyum bahkan marah kepada sesama penumpang. Kejadian-kejadian tersebut antara lain;

Merokok

Merokok menjadi sangat mengganggu apabila kendaraan adalah jenis kendaraan ber-AC, dalam keadaan penuh sesak diisi oleh berbagai usia penumpang dari mulai anak-anak balita hingga manula, namun ada seseorang yang dengan “bangga”nya merokok. Plis deeh.. kadang orang ini lupa kalau dia sedang berada di “angkutan umum” yang artinya bukan milik pribadi jadi mohon diingat yaa penumpang lain yang merasa terganggu dengan asap rokok khususnya untuk para balita.

Mengalah

Waktu saya kecil, baik di sekolah maupun di rumah, saya selalu diajarkan untuk menghormati orang tua dalam menggunakan kendaraan umum. Namun, hal ini yang sekarang sudah sangat jarang saya temui lagi dimana ada anak muda yang dengan rela dan iklas untuk memberikan tempat duduknya kepada para orang tua, wanita hamil dan ibu-ibu dengan membawa anak yang tidak mendapatkan tempat duduk. Sering ditemui kalau para orang tua yang usianya menengah ke atas ini harus dengan susah payah berpegangan saat kendaraan berhenti mendadak. Banyak yang usianya lebih muda menganggap bahwa “salah sendiri naik kendaraan yang penuh” atau “sudah resiko kalau tidak mendapatkan tempat duduk” dan membiarkan hal semacam ini terjadi.

Pengamen

Sering juga mendapati para “penjual suara” ini yang memang suaranya bagus, bahkan lebih bagus dari penyanyi aslinya. Membawakan lagu-lagu hits local dan mancanegara membuat suasana pusing menjadi nikmat. Namun sangat menyebalkan apabila diakhir mengamen meminta dengan cara memaksa dan tidak pantas.

Penjual barang

Tidak dipungkiri namanya juga “angkutan umum” jadi sering juga dipakai sebagai ajang jual beli mulai dari “cang-ci-men” (kacang-kuaci-permen), air minum hingga buku-buku bacaan. Sering juga barang yang kebetulan sedang dibutuhkan ternyata dijual diatas angkutan umum ini seperti gunting kuku, jarum dan peniti.

Mungkin masih banyak lagi kejadian-kejadian lain yang didapatkan dalam menggunakan kendaraan umum dan mudah-mudahan tidak mengurangi niat kita semua untuk tetap menggunakan kendaraan umum..

Salam sukses selalu..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline