Lihat ke Halaman Asli

David.R.H

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Indonesia Butuh Presiden Gila Jika Ingin Membasmi Tikus

Diperbarui: 29 Desember 2018   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://liputanrakyat.com

Menjelang Pemilu 2019, banyak masyarakat yang menyampaikan keluh kesah mereka kepada para capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden) yang akan maju di Pemilu nanti. Permasalahan keseharian tampaknya tak akan pernah habis dan selalu muncul yang baru. Suara rakyat yang ingin didengar oleh pemerintah sepertinya masih tidak dapat terpenuhi secara keseluruhan. Tentunya, semua itu bertujuan dalam membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Sangat disayangkan, Indonesia hingga saat ini masih belum dapat menyelesaikan PR-nya yang sudah ada sejak zaman dahulu. Seperti yang kita ketahui bersama, para "tikus" (koruptor) masih saja berkeliaran bebas di Indonesia. Menggerogoti uang rakyat secara perlahan membuat rakyat menjadi rugi dan tak berdaya. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) dan infrastruktur malah dialihkan untuk mengisi kepuasan mereka yang tak pernah habis. Hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya dengan menggunakan uang orang lain menjadi suatu kebiasaan mereka yang sulit untuk dihilangkan.

Sedikit-sedikit, Lama Kelamaan Menjadi Banyak

Pikiran para koruptor adalah mereka hanya mencuri uang dalam jumlah yang sedikit sehingga akan sangat sulit untuk diketahui. Namun, terkadang mereka lupa bahwa jumlah yang sedikit itu jika dilakukan terus menerus akan menjadi banyak. Mungkin, satu dua kali tidak ketahuan, akan tetapi ketiga kali pasti akan tertangkap. 

Percaya atau tidak, jika manusia pernah berbuat satu kali, akan ada kedua kalinya bagi mereka untuk melakukan hal yang sama jika dirasa itu menyenangkan. Sehingga, mereka yang pernah melakukan korupsi akan terus dilakukan hingga suatu saatnya mereka ditangkap jika ketahuan.

Tikus di Berbagai Kalangan

Kasus korupsi tidak hanya dilakukan pada pemerintah, baik dari pusat hingga daerah, melainkan juga dilakukan pada kalangan masyarakat disuatu perusahaan atau bahkan toko. Banyak masyarakat yang sudah tertangkap basah melarikan uang perusahaan atau toko kemudian menghilang begitu saja. 

Hal ini membuktikan bahwa para tikus tidak hanya ada dipemerintahan melainkan juga dikalangan non-pemerintahan. Tak pandang bulu, keberanian untuk menjadi tikus ada pada berbagai kalangan masyarakat di Indonesia.

Manusia Tidak Pernah Puas

Kita sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang ada. Hal tersebut memanglah benar karena tidak dapat dipungkiri bahwa kelemahan manusia adalah selalu merasakan kekurangan atas apa yang sudah diraih dan suka membandingkan dengan orang lain. 

Landasan sifat inilah yang mengalir didarah para koruptor sehingga tidak pernah bersyukur dengan segala yang ada saat ini. Jabatan yang diraih tidak menjadi suatu beban pikiran namun malah menjadikan suatu senjata dalam melancarkan aksinya. Kepuasan semata dalam hidup kemewahan menjadikan mereka buta dan berpikir jangka pendek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline