Lihat ke Halaman Asli

David.R.H

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Buang Air Kecil, Mahasiswa Gagal Melanjutkan Tes Akhir

Diperbarui: 28 Juli 2018   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(ibtimes.co.uk)

Pada peristiwa kali ini, saya ingin menceritakan pengalaman yang dialami oleh seorang teman saya dan kebetulan saya sedang berada dilokasi yang sama. Pada beberapa hari yang lalu, sedang diadakan Tes Akhir Semester pada sebuah mata kuliah yang kami ambil. Tes Akhir Semester merupakan pengujian kognitif selama satu semester kami belajar. Porsi nilai untuk tes ini pun merupakan yang paling besar dibandingkan tes-tes lainnya sehingga cukup berpengaruh dalam penilaian mata kuliah yang bersangkutan.

Hingga pada saat tes mulai, semua berjalan dengan lancar. Semua mahasiswa mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan suasana tenang. Pada saat kira-kira sudah setengah jam berlalu, seorang teman saya maju kedepan. Terlintas dipikiran saya, mungkin dia kebingungan untuk menjawab soal tertentu sehingga ingin menanyakan soal tersebut kepada dosen.

Saya pun kemudian melanjutkan mengerjakan soal-soal tes tersebut. Namun, setelah selesai berbincang, tiba-tiba teman saya meletakkan soal dan jawabannya kemudian bergegas lari keluar ruangan dan saya yakin pasti karena sudah kebelet ingin buang air kecil. Pada saat yang bersamaan dosen yang mengawasi kami juga berkata "hei..... tidak boleh....." sambil kemudian tersenyum.

Namun karena teman saya sudah pergi, saya pun memahami bahwa dia tidak mendengar perkataan dosen saya. Memang, pada tes-tes sebelumnya, dosen kami sudah sering mengingatkan bahwa pada saat tes berlangsung, kami tidak diperkenankan meninggalkan ruangan dengan alasan apapun. Kurang dari dua menit, teman saya segera kembali keruangan.

Ketika dia menghampiri dosen saya untuk mengambil kertas soal dan jawabannya kembali, dosen saya enggan untuk memberikan. Walaupun teman saya sempat memohon untuk dapat melanjutkan kembali, namun dosen kami tidak memberikannya lagi karena hasil pekerjaannya dianggap sudah selesai. Alhasil, teman saya dengan penuh kekecewaan pergi mengambil tasnya dan segera meninggalkan ruangan.

Dari peristiwa diatas, saya tidak dapat menyalahkan dosen saya ataupun teman saya. Ketegasan dari dosen saya terlihat sangat jelas, bahwa peraturan yang telah dia buat akan dengan tegas ditetapkan tanpa adanya toleransi. Namun disatu sisi, teman saya  yang sedang kebelet buang air kecil (ibaratnya sudah diujung tanduk) pastinya tidak ingat akan peraturan tersebut karena memang sudah naluri manusia ketika menahan buang air kecil ataupun besar, pikiran kita tidak akan fokus dan hanya memikirkan bagaimana caranya agar segera membuangnya.

Tetapi, alangkah baiknya jika kita mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengikuti tes, seperti pergi ke toilet terlebih dahulu untuk buang air kecil ataupun besar.

Sehingga dari peristiwa diatas, dapat saya simpulkan bahwa jika ada peraturan yang sudah ditetapkan, maka sebaiknya memang kita patuhi dan berusaha agar tidak melanggarnya. Ketegasan tiap individu berbeda dan kita tidak bisa menebaknya sebelum kita memahami individu tersebut. Namun, saya juga cukup sedih melihat peristiwa diatas yang menimpa teman saya sendiri karena hal yang sepele membuatnya tidak dapat melanjutkan kembali mengerjakan soal Tes Akhir Semester.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline