Lihat ke Halaman Asli

David.R.H

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Tanahku, Kehidupanku

Diperbarui: 3 Maret 2018   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://3c1703fe8d.site.internapcdn.net/newman/gfx/news/hires/2016/2-whatyouneedt.jpg

Tanah merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup. Baik hewan, tumbuhan dan manusia, semua bergantung pada tanah. Tanpa tanah, mahkluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Pentingnya peran tanah bagi kehidupan membuat kita (manusia) sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna harus menjaga tanah agar dapat tetap digunakan dalam kehidupan ini. 

Kesuburan dan kesehatan tanah harus selalu kita perhatikan agar tanah tetap dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas seperti bercocok tanam. Tanaman budidaya akan tumbuh dengan optimal jika media tanamnya (tanah) memiliki kualitas yang baik. Namun, tahukah anda upaya yang bisa dilakukan dalam menjaga kesuburan dan kesehatan tanah? Mari kita ikuti penjelasan dibawah ini.

Penggunaan pupuk organik dalam melakukan budidaya tanaman (bertani/bercocok tanam). Seperti yang kita ketahui, pupuk organik berasal dari bahan-bahan organik yang tidak mengandung racun atau senyawa kimia yang berbahaya bagi tanaman. Pupuk organik sangat mudah didapatkan dan juga tidak memerlukan biaya yang mahal contohnya kotoran hewan ternak, sisa residu tanaman budidaya sebelumnya, sisa-sisa bahan makanan, dan masih banyak lagi. Tanah akan tetap terjaga kesuburan dan kesehatannya karena semua bahan-bahan dasar penyusun pupuk ini bersifat organik (alami).

Menghindari pencemaran tanah. Banyak perusahaan besar menghasilkan limbah yang banyak pula. Biasanya, perusahaan tersebut membuang limbah-limbah mereka dengan begitu saja tanpa diolah. Limbah-limbah yang dibuang tentunya mengandung senyawa kimia yang sangat berbahaya bagi tanah bahkan tumbuhan. Seharusnya, limbah tersebut sebelum dibuang diolah terlebih dahulu agar pada saat dibuang tidak merusak kualitas tanah. Alangkah lebih baik lagi jika limbah tersebut dapat diolah agar bisa dipakai kembali.

Melakukan penghijauan. Jika terdapat tanah yang dibiarkan begitu saja tanpa mendapat perlakuan apa-apa, maka sebaiknya ditanami tanaman. Hal ini bertujuan agar tanah tidak menjadi gersang dan tandus. Jika tanah gersang, maka kandungan bahan organik didalam tanah akan hilang sehingga tanah menjadi tidak subur lagi. Selain itu, tanah yang sudah gersang jika ingin dipakai kembali dalam kegiatan bercocok tanam akan butuh perawatan lebih dalam mengembalikan kandungan bahan-bahan organik.

Menerapkan Agroforestry. Agroforestrymerupakan pola tanam dalam budidaya tanaman yang mengabungkan tanaman semusim dengan tanaman tahunan secara bersamaan atau bergantian. Tanaman tahunan merupakan tanaman yang masa hidupnya bertahun-tahun dan biasanya berbentuk pepohonan yang tinggi dan besar seperti kopi, kakao, karet, sawit dan masih banyak lagi. 

Keuntungan dengan adanya tanaman tahunan bagi tanah adalah dapat mengurangi erosi pada tanah. Selain itu, tanah juga akan terlindungi dari sinar matahari yang terik dan tetesan air hujan yang deras karena berpotensi merusak tanah. Pohon yang besar akan mencegah tanah menjadi gersang akibat sinar matahari dan batang pohon yang besar akan mengalirkan air hujan sehingga meresap kedalam tanah. 

Penerapan Agroforestry juga dapat menjaga keseimbangan unsur hara karena setiap tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda. Jika unsur hara seimbang dan tercukupi, maka tanah akan tetap subur serta tanaman juga dapat tumbuh dengan optimal.

Itulah beberapa upaya yang dapat kita lakukan dalam menjaga kesuburan dan kesehatan tanah agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Jika tanah tidak lagi memiliki kualitas yang baik, semua makhluk hidup dibumi akan kesulitan dalam bertahan hidup. Jadi, mungkinkah tanah kita yang sekarang dapat bertahan hingga beberapa abad kedepan? Semua itu tergantung dari apa yang kita lakukan.

Daftar Pustaka

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/cara-melestarikan-tanah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline