Lihat ke Halaman Asli

David.R.H

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Hidup

Perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak

Diperbarui: 28 Februari 2018   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pri

Setiap kota dalam merayakan perayaan imlek memiliki ciri khas masing-masing, seperti di kota Pontianak, Kalimantan Barat. Kota Pontianak memiliki beraneka ragam adat, suku dan budaya, salah satunya suku Tionghua.

Menjelang hari raya Imlek, kota Pontianak dihiasi dengan berbagai lampion yang dipasang pada jalan-jalan utama. Pada perayaan hari raya Imlek di kota ini, masyarakat setempat memiliki budaya yang sudah turun temurun dilakukan, yaitu menampilkan atraksi naga pada hari Cap Go Meh. Hari Cap Go Meh jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah hari kelima belas. Lebih tepat artinya perayaan Imlek pada hari kelima belas.

Perayaan Cap Go Meh di kota Pontianak setiap tahunnya selalu dimeriahkan oleh sejumlah atraksi seperti naga, barongsai, dan tatung. Namun, diantara ketiganya, atraksi naga yang selalu mendominasi pada perayaan itu. Naga-naga yang ikut dalam atraksi dibuat oleh berbagai yayasan pemadam kebakaran di Pontianak.

Biasanya, setiap yayasan pemadam kebakaran membuat sebuah naga dan didampingi oleh dua ikan. Setiap yayasan memiliki warna naga yang khas dan berbeda dengan yayasan yang lain. Pada malam hari, naga dan ikan tersebut akan menyala dengan terang karena sudah dipasang lampu didalamnya.

Untuk para pemain atraksi naga, biasanya dipilih orang-orang yang memang sudah berpengalaman dalam memainkan naga tersebut. Untuk pemain kepala naga, dipilih orang yang memiliki tubuh yang besar dan kuat karena bagian kepala naga merupakan bagian terberat (memiliki beban paling berat) dibandingkan dengan bagian yang lain. Untuk pemain ikan, biasanya dipilih anak-anak remaja karena untuk memainkan ikan tidaklah serumit naga dan juga bebannya tidak terlalu berat.

Selain atraksi naga, kota Pontianak juga memiliki atraksi barongsai yang dikelola oleh komunitas khusus barongsai yang ada di Pontianak. Namun, jumlahnya tidak sebanyak atraksi naga. Biasanya juga terdapat atraksi tatung, yaitu manusia yang sudah dirasuki oleh dewa-dewa.

Tatung dalam beratraksi biasanya sambil memegang senjata tajam dan menyakiti diri mereka sendiri. Tatung tidak akan merasa kesakitan karena mereka kebal (kuat/tahan) terhadap senjata tajam. Namun, jumlah tatung hanya sedikit dan jarang ditemui pada saat perayaan Cap Go Meh di kota Pontianak.

Pada hari Cap Go Meh, jalan-jalan yang dilalui oleh atraksi naga, barongsai dan tatung akan ditutup. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kemacetan dijalan sehingga atraksi naga dapat berjalan dengan lancar.

Biasanya jalan akan ditutup pada pagi hingga sore hari. Semua masyarakat dan wisatawan akan pergi menyaksikan atraksi tersebut. Berbagai wisatawan domestik hingga mancanegara datang untuk ikut menyaksikan perayaan Cap Go Meh di kota Pontianak. Hal ini juga tentunya menambah pendapatan daerah kota Pontianak.

Bagi para pembaca yang belum pernah pergi berlibur di kota Pontianak, mungkin bisa mencoba kesini pada hari raya Imlek terutama pada saat merayakan Cap Go Meh. Selain berbagai atraksi, terdapat juga berbagai kuliner khas Pontianak yang akan dijajah untuk memanjakan wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline