Lihat ke Halaman Asli

Dr. Dedi Nurhadiat

Penulis buku pelajaran KTK dan Seni Budaya di PT.Grasindo, dan BPK Penabur

Tersangkut di Gang Waru. Siapa yang Peduli?

Diperbarui: 14 Februari 2022   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi. Orang yang hidup penuh kepasrahan. Hanya akhirat yang dia cari.

Mobilitas sosial individu, dari berbagai pelosok daerah di Indonesia yang tersangkut di kota besar banyak dinamikanya.  Coba kita tengok saja, salah satu gang kecil yang ada di Bekasi. Saya yakin sekali, bukan hanya Gang Waru, Jatimulya, di Bekasi Timur,  yang sering jadi penyelamat sementara, seperti ini.
Mungkin banyak sekali Gang Waru lainnya yang jadi tempat persinggahan, bahkan sumber mata pencaharian masyarakat garis bawah. Tentu diantara mereka ada yang hanya merupakan langkah awal menuju stratifikasi yang lebih tinggi. Kadang kita menoleh hanya sebelah mata.

Di Gang Waru, Jatimulya, Bekasi. Sering muncul anak jalanan yang kelaparan, kumpulan anak pengarak ondel-ondel, topeng monyet,  jathilan, manusia logam, gojek, grab, sopir angkot, hingga orang hilang ingatan pernah berkumpul di lokasi ini. Bahkan pernah ada aparat menunjukan foto orang yang dalam pencarian.

Banyak kisah hidup manusia penulis rekam di lokasi ini. Liputan pengakuan kisah hidup  terekam lewat video Hp, atau lewat tulisan tangan seperti tulisan ini. Gang Waru sesungguhnya gambaran kehidupan nyata masyarakat pencari masa depan. Inilah persinggahan yang harus mendapatkan uluran tangan pemerintah dan pemuka agama. Ini adalah arena tempat keluh kesah orang pinggiran.

Pernah ada gadis cantik kabur dari pesantren, tertangkap keluarganya di lokasi ini. Pernah pula CCTV menangkap gambar pemuda pincang yang sebelah kakinya di seret, mencuri kendaraan. Ulahnya tertangkap kamera mencuri kendaraan roda dua dengan merusak kunci gembok. Disamping pernah pula  tangkapan kamera CCTV segerombolan pemuda berkeliling dan mencuri spion kendaraan yang sedang parkir di lokasi ini.

Tak jarang ada kisah unik penuh haru terungkap di lokasi ini. Seperti pernah muncul wanita cantik berhijab rapih mendatangi seorang ibu dengan badan penuh tato. Wanita belia berhijab itu, hanya untuk meminta biaya sekolah. "Saya begini tapi anak saya tidak boleh mengikuti. Anak saya, semua bersekolah! " Ungkapnya.  Ada pula seorang ibu lumpuh yang punya suami bekerja di luar negeri. Wanita cantik itu, tiap hari nongkrong dilokasi ini, hanya untuk membunuh rasa jenuh tinggal di rumah, menunggu suami yang berjuang di negeri orang.

Kisah Gang Waru ada dimana-mana. Ini adalah arena dakwah mulia. Bisa jadi arena diskusi, arena jihad, dan arena mencari pahala akhirat. Jika punya rizqi berlebih cobalah datang di gang seperti ini. Ajak mereka berbicara. Banyak sekali orang baik berkumpul dan berjuang. Mereka kadang hanya perlu sebuah wejangan, dan petunjuk arah hidup (DN).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline