Lihat ke Halaman Asli

Perilaku Mahasiswa Asal Papua yang Berkuliah di Pulau Jawa

Diperbarui: 2 Maret 2023   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki penilaian masyarakat sebagai pulau tempat merantau, berdagang dan pendidikan. penilaian tersebut tidaklah salah sebab pada Pulau Jawa sendiri dapat ditemukan banyak sekali pusat ekonomi bisnis seperti di Jakarta, Yogyakarta, dsb. Selain dari pada itu penilaian Pulau Jawa sebagai pulau tempat pendidikan ada benar nya pula, hal tersebut di perkuat dengan dapat dilihatnya institusi pendidikan baik tingkat  SD, SMP, SMA, UNIVERSITAS, dsb tersebar luas seantero Pulau Jawa yang terbagi di beberapa kota seperti: Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dsb. Melihat Pulau Jawa memiliki institusi pendidikan yang beragam, hal tersebut menjadikan para calon peserta didik yang ingin melanjutkan studi di Pulau Jawa rela melakukan perjalanan jauh demi dapat menuntut ilmu di Pulau Jawa. Enny Zubaidah, dkk dalam tulisannya mengenai MIGRASI PELAJAR DAN MAHASISWA PENDATANG DI KOTA PENDIDIKAN menjelaskan bahwa setiap tahun di Indonesia terjadi mobilitas penduduk dalam bentuk migrasi pelajar dan mahasiswa yang menuntut ilmu. Daerah tujuan migrasi para pelajar dan mahasiswa tersebut adalah kota-kota besar di Indonesia.

salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang berada di Pulau Jawa berasal dari Pulau Papua yang berada di timur indonesia. Saat ini banyak mahasiswa dari luar Pulau Jawa memilih untuk melanjutkan studi ke universitas yang ada di Pulau Jawa. Pada umumnya hal ini disebabkan oleh adanya anggapan bahwa perguruan tinggi di Pulau Jawa lebih memadai dari segi kualitas maupun kuantitas di banding perguruan tinggi di luar Jawa (eri wijanarko, 2013). perpindahan para pelajar dari luar Jawa juga di sebabkan oleh pengaruh harapan masyarakat demi meningkatnya mutu pendidikan keluarganya. Namun, tinggal atau kuliah di tempat masyarakat yang berbeda secara sosial dan budaya kemungkinan memunculkan dampak sosial dan psikologis tertentu. Salah satu dampak sosial-psikologis yang biasa terjadi pada mereka adalah kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Perbedaan bahasa, nilai, dan kebiasaan, di luar persoalan iklim geografis, menjadi hambatan utama. 

pada dasarnya orang Jawa merupakan orang yang ramah dan santun tetapi kebiasaan serta fluktuasi emosi sehari hari dapat menjadi indikator terbentuknya sikap seseorang dalam perjalanan sehari hari nya. Dewasa ini, walaupun orang jawa sangat pekerja keras akan tetapi juga ada orang jawa yang apatis. Keengganan berkomonukasi dengan orang asing apalagi orang asing yang berbeda warna kulit dan budaya menjadikan sebagian dari mereka tidak mau berkomunikasi dengan mahasiswa yang berasal dari Papua, melihat fenomena demikian orang Papua nya sendiripun lebih dekat dengan kelompok mahasiswa papua, dsb. Hal tersebut dilakukan agar dapat memperkuat relasi dengan orang orang se daerah yaitu Papua. Anggota dari organisasi tersebut memiliki juga sifat yang kurang menyenangkan serta dipersepsikan semuanya memiliki kesamaan dan sering tidak disukai. Status mereka sebagai perantau membuat mereka mau tidak mau harus mengakui dan menerima norma serta kebiasaan masyarakat lokal. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari permasalahan dalam interaksi dengan mahasiswa dan masyarakat lokal. Tekanan yang diakibatkan oleh permasalahan dalam interaksi dengan mahasiswa dan masyarakat lokal membuat partisipan cenderung mendekat pada kelompok mahasiswa sesama Papua untuk mendapatkan dukungan sosial dan emosional (eri wijanarko, 2013).

Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki keragaman etnis. Keragaman ini membawa Indonesia sering dihadapkan pada berbagai permasalahan di antaranya adalah adanya prasangka. Prasangka juga berkembang pada masyarakat Papua dan Jawa (klaudia ulaan, dkk, 2016). Kecanggungan mahasiswa papua dan keapatisan mahasiswa dari pulau jawa harus segera di hilangkan agar dalam berkomonukasi tidak terbatas oleh sekat yang menjadikan komunikasi mati. 

SUMBER:

Zubaidah, dkk. "MIGRASI PELAJAR DAN MAHASISWA PENDATANG DI KOTA PENDIDIKAN ". diakses melalui: https://core.ac.uk/download/pdf/78032964.pdf

Wijanarko, Syafiq. (2013). "STUDI FENOMENOLOGI PENGALAMAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA PAPUA DI SURABAYA ". Diakses melalui: https://journal.unesa.ac.id/index.php/jptt/article/view/1359/946

Ulaan, dkk. (2016). "Prasangka Mahasiswa Papua Pada Etnis Jawa Di Kota Malang ". Diakses melalui: file:///C:/Users/AZMI/Downloads/admin,+9-35-1-CE.pdf




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline