Lihat ke Halaman Asli

...Karena Jakarta

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Parasmu datang tanpa dinyana

Tanpa seizin si empunya

Melangkah tegap mengisi kekosongan rasa

Tak tahu apakah aku harus mengusirnya?

Akhirnya…

Kupersilakan kau merasuki relung hampa

Yang penuh dengan tanda tanya

Denting waktu pun turut berbicara

Apa yang terjadi di antara kita?

Semua tanpa rencana

Mengalir bagai air menuju muara

Lama! waktu akhirnya berucap

Memikirkannya pun serasa lidah berhenti mencecap

Jakarta, runyam otakku di buatnya

Tapi mungkin ini kesempatan terakhir kalinya

Yang harus kubuat demi masa depan jua

Antara aku dan dia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline