Lihat ke Halaman Asli

Moses J.

dokter

Kasus Korupsi Profesor di Indonesia yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Diperbarui: 17 Agustus 2024   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://fajar.co.id/2020/03/25/demi-penanganan-virus-keterbukaan-prof-idrus-seharusnya-ditiru-pasien-lainnya/

Kasus korupsi yang melibatkan Prof. Dr. Idrus Paturusi, mantan Rektor Universitas Hasanuddin, mengguncang dunia akademis Indonesia. Ketika seorang profesor, yang seharusnya menjadi teladan moral dan intelektual, justru terjerat dalam tindak pidana korupsi, hal ini memunculkan pertanyaan mendalam mengenai integritas dan moralitas di institusi pendidikan tinggi. 

Keterlibatan seorang profesor dalam kasus korupsi bukan hanya memalukan, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap dunia akademis. Kasus yang melibatkan Prof. Idrus Paturusi menegaskan bahwa bahkan di dunia pendidikan yang seharusnya bersih dan berintegritas, korupsi tetap bisa merajalela. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan yang ketat dan transparansi dalam pengelolaan dana di lingkungan pendidikan tinggi. 

Pada tahun 2014, Prof. Idrus Paturusi, yang saat itu menjabat sebagai Rektor Universitas Hasanuddin, terjerat dalam kasus korupsi terkait proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin. KPK menemukan adanya penyimpangan dalam penggunaan anggaran, yang diperkirakan merugikan negara hingga miliaran rupiah. Penyelewengan dana ini terjadi meskipun proyek tersebut bertujuan mulia untuk meningkatkan fasilitas kesehatan dan pendidikan. 

Kasus korupsi ini tidak hanya merugikan negara secara finansial tetapi juga merusak reputasi Universitas Hasanuddin, salah satu universitas ternama di Indonesia. Keterlibatan seorang akademisi terkemuka dalam korupsi mencoreng citra perguruan tinggi sebagai tempat yang seharusnya mendidik generasi muda dengan nilai-nilai kejujuran dan integritas. Jika tempat pendidikan ternama saja bisa dirusak dengan kasus seperti ini, entah bagaimana generasi mendatang bisa meneruskan nama bangsa  sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. 

Kasus ini bisa diibaratkan seperti seorang kapten kapal yang seharusnya membawa penumpangnya ke tempat tujuan dengan selamat, namun justru menyalahgunakan tanggung jawabnya dan membawa kapal ke perairan berbahaya demi keuntungan pribadi. Sama seperti kapten yang gagal melindungi penumpangnya, seorang profesor yang terlibat dalam korupsi gagal melindungi integritas institusi pendidikan dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline