Lihat ke Halaman Asli

Memperbudak Entitas Digital

Diperbarui: 14 November 2024   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Artificial Intelligence menjadi semakin pintar. AI menjadi penyebab munculnya prediksi bahwa pekerjaan manusia akan digantikan dengan mesin kepintaran buatan. Hal tersebut membuat banyak masyarakat aktif bekerja khawatir.


Artificial Intelligence sudah ada sejak lama bahkan sudah pernah dibahas pada tahun 1956. Meskipun demikian, AI baru dikenali dengan sangat umum pada tahun 2022 di saat sebuah perusahaan riset AI bernama OpenAI mengenalkan ChatGPT kepada dunia. Platform AI tersebut langsung menarik banyak perhatian orang-orang karena kepintarannya dan gaya jawabannya yang sangat human-like. Namun, kemampuannya dieksploitasi manusia secara tidak bijak


Sebelum ChatGPT atau platform AI yang serupa diperkenalkan, pelajar dan pekerja mengandalkan diri sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing. Terkadang mereka masih mengandalkan teman sepekerjaan mereka tetapi tidak ada entitas yang bisa menyediakan jawaban seakurat dan secepat mungkin. Semua hasil pekerjaan berasal dari otak organik.


Semua hal tersebut berubah setelah kita mencapai tahun 2022 di waktu platform AI booming. Masyarakat aktif bekerja yang merasa bahwa pekerjaan mereka terlalu berat beralih kepada entitas digital ini. Yang pada awalnya hanya untuk mencoba kemampuan entitas ini, menjadi adiksi eksploitasi pengetahuan ilmu singkat. 

Tawaran yang diberikan oleh entitas digital tersebut menjadi terlalu menggiurkan untuk ditolak dan masyarakat menjadi kecanduan untuk mengeksploitasinya demi menggantikan kemampuan otak manusia yang lambat.


Sebelum tahun 2022, tidak ada sebuah teknologi yang dapat menjawab sebagian besar pertanyaan kita. Kita dipaksa untuk mencari secara manual di sebuah browser akan semua hal yang kita pertanyakan dan jawabannya tidak terjamin karena itu semua tergantung dari kemampuan research masing-masing orang. Konteks yang kita mungkin dapatkan dari jawaban yang kita dapatkan selama searching pun tidak selalu sesuai.


Itulah mengapa saat ChatGPT atau AI lainnya diperkenalkan kepada kita. Hal tersebut merupakan hal yang sangat besar bagi banyak orang di masa itu. Informasi menjadi sangat mudah untuk didapatkan dan pekerjaan menjadi lebih cepat dikerjakan. Kehidupan menjadi seorang pelajar tiba-tiba menjadi sangat mudah jika para pelajar tidak memiliki moral dalam penggunaan AI Assistant.


Munculnya AI Assistant mengubah daya juang pribadi masing-masing secara drastis. Nilai-nilai para pelajar tetap tinggi atau bahkan lebih tinggi, tapi bukan karena usaha mereka. Orang-orang lulus dengan gelar, sertifikat, dan nilai yang tinggi tetapi tidak membawa ilmu yang bisa digunakan dalam kehidupan bekerja nantinya. Secara singkat, mereka menjadi jauh lebih malas.


AI Assistant seharusnya hanya digunakan sebagai referensi dan sarana pembelajaran yang dapat membantu para penggunanya memahami suatu permasalahan lebih cepat. Sayangnya, para pengguna tidak melihat ini sebagai kesempatan dan fasilitas yang dapat membantu mereka. Mereka melihatnya sebagai fasilitas yang dapat menggantikan kerja keras mereka.


Saya sudah menduga hal ini AI Assistant muncul untuk yang pertama kalinya di tahun 2022. Kemampuannya memang menggiurkan dan luar biasa di mata banyak orang. Tapi, dari mata seorang guru, dosen, dan bos, ini merupakan mimpi buruk mereka. Mereka tahu bahwa tidak ada lagi pekerjaan yang sepenuhnya merupakan hasil kerja keras para pelajar dan anak buahnya.


Sebenarnya, tidak banyak yang bisa kita lakukan karena hal tersebut sudah ditebak jika memang ada fasilitas yang memiliki kemampuan layaknya AI Assistant. Cara berpikir seperti itu sudah ditanam di setiap otak manusia, yaitu untuk mencari cara dalam mengerjakan suatu hal seefisien mungkin tetapi tidak perlu seefektif mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline