Lihat ke Halaman Asli

Dampak Migrasi TV Digital terhadap Keberlangsungan Masyarakat

Diperbarui: 29 Januari 2023   07:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kebijakan pemerintah mengenai ASO (Analog Switch Off) resmi dilakukan pada tanggal 2 November 2022 dan dilakukan secara bertahap pada beberapa wilayah kabupaten. Di dalam Pasal 60A UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengharuskan penyiaran dilaksanakan dengan mengikuti perkembangan teknologi, termasuk migrasi penyiaran dari teknologi analog ke teknologi digital. Oleh karena itu, pemerintah menghimbau agar masyarakat mulai menggunakan STB (Set Top Box) bagi pengguna tv analog baik tv tabung maupun tv layar datar.


Namun, peralihan ini dianggap sangat merugikan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. kondisi ekonomi masyarakat saat ini, yang tengah dihadapi oleh kenaikan bbm di pasca pandemi, menyebabkan perekonomian belum stabil kembali. Sehingga membuat masyarakat tidak mampu untuk membeli STB dan ketertinggalan beberapa informasi terkini. Apalagi bagi masyarakat lansia yang tidak paham mengenai teknologi, padahal hiburan mereka hanyalah menikmati televisi. Beberapa warga cukup kesulitan untuk mencari STB dikarenakan banyak diburu dan membuat stok STB cepat habis. Selain itu, keluhan warga usai migrasi saluran digital mulai bertambah banyak, dikarenakan kualitas yang dihasilkan tidak sesuai dengan "iklan" yang disiarkan oleh pemerintah. Contohnya, kualitas gambar tetap menurun pada saat cuaca buruk, masyarakat tetap harus membeli antena digital, remot yang digunakan cukup membingungkan, dan kekecewaan lainnya.


Akibat permintaan STB yang makin meningkat sedangkan jumlah barang kian menipis, maka sebagian oknum pedagang mengambil kesempatan untuk menjual dengan harga yang fantastis. Umumnya dilakukan oleh distributor yang sering menimbun barang pada harga rendah untuk kemudian dijual ketika harga naik. Hal ini menyebabkan banyak pihak yang merasa dirugikan ketika mendapat barang dengan kualitas rendah namun harga melambung tinggi.


Walaupun cukup banyak hal yang mengecewakan, terdapat beberapa hal positif lainnya. Misalnya seperti pembangunan ekonomi dan penggunaan listrik yang menurun merupakan salah satu dampak positif dari kebijakan ASO (Analog Switch Off). Beberapa dampak positif lainnya ialah melalui siaran digital, masyarakat akan mendapat manfaat yang cukup banyak, diantaranya berupa kualitas grafik jauh lebih jernih dan lebih nyaman untuk dinikmati, juga mampu menghasilkan suara yang dapat terdengar lebih jelas. Banyaknya program tayangan yang lebih bermutu, daya jangkau yang lebih luas, dan puluhan jumlah channel televisi disediakan. Kominfo mengumumkan bahwa STB dapat diakses secara gratis, tidak perlu bayar per bulannya. Pemerintah juga menjanjikan siaran televisi digital lebih canggih dan berkualitas dengan harga yang terjangkau.


Kondisi masyarakat yang belum siap dengan peralihan ini, tentunya malah memberatkan masyarakat karena harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa mengakses informasi dari televisi digital. Kiranya, peranan bantuan pemerintah disini sungguh diperlukan, apalagi bagi kalangan ekonomi menengah kebawah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline