Lihat ke Halaman Asli

Ratu merangkap Babu

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selama ini jadi pembaca diam tentang atun babu jadi ratu
Kini tergerak nulis tentang puisi ratu-babu berakhiran u
Ah meramaikan saja lomba itu..
Tapi siapa tahu dapat uang buat beli baju..
Baju gamis berwarna biru..
Mari tengok puisiku..
****
Latar belakangku memang bukan babu..
Tapi aku telah menjadi ratu..
Ratu pendamping Raja, Suamiku..
Ratu dari pangeran, Putraku..
Aku memang bukan babu..
Tapi aku menjadi Ratu yang merangkap Babu..
Aku kerjakan pekerjaan Babu..
Pagi-pagi aku sudah menyapu..
Mengelap ini itu..
Mencuci baju suami dan anakku..
Membuang dan membersihkan pup anakku..
Memandikan suamiku eh..anakku..
Memanjakan sang raja dan pangeran, anak dan suamiku..
Tapi di lain waktu aku menjadi Ratu..
Bebas memilih ini itu..
Bebas membeli ini itu..
Dimanjakan sang raja, suamiku..
Disayang sang pangeran dengan cara yang lucu..
Pergi ke salon merawat tubuhku..
Ah aku bosan dengan akhiran U..
Tapi ya bagaimana tidak begitu..
Aku Ratu sekaligus Babu..
Aku tidak rendah menjadi babu di keluargaku..
karena itu ladang ibadahku..
Aku tidak tinggi karena jadi Ratu..
karena jadi Ratu itu semu..
bahagiaku jadi ratu dan babu di keluargaku..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline