Olahraga merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh semua orang di berbagai kelompok usia. Olahraga akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan kebugaran seseorang. Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan olahraga yang optimal seperti Diabetes dan penyakit degeneratif/usia lanjut lain nya.
Pada saat ini, antusiasme masyarakat terhadap olahraga sudah cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang datang untuk berolahraga di area car-free day, jumlah peserta kegiatan lari yang cukup banyak, dan juga berbagai kelas olahraga tertentu dengan jenis berbeda yang diminati terutama oleh masyarakat usia muda.
Dalam olahraga, baik olahraga profesional/kompetisi maupun olahraga sehari-sehari, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya cedera. Cedera yang terjadi dapat disebabkan oleh intensitas yang terlalu tinggi, gerakan yang membahayakan otot/sendi, kontak fisik, maupun penyebab lainnya.
Cedera olahraga adalah kondisi yang membutuhkan penanganan yang baik dan tidak boleh dianggap remeh. Cedera olahraga yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada cedera yang lebih berat, berkurangnya fungsi dan gangguan pada aktivitas sehari-hari, serta performa yang tidak maksimal pada olahraga professional/kompetisi.
Komplikasi tersebut dapat bersifat sementara maupun permanen, sehingga penanganan cedera olahraga harus dilakukan dengan baik agar hal tersebut dapat dihindarkan.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, beberapa metode untuk penanganan cedera muskuloskeletal terutama cedera akut pada olahraga telah dikemukakan oleh beberapa ahli.
Metode penanganan cedera olahraga akut yang cukup terkenal adalah R.I.C.E (Rest-Ice-Compression-Elevation). Metode ini terdiri dari mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, mengaplikasikan es pada daerah cedera, kompresi pada daerah cedera, dan elevasi bagian tubuh yang cedera.
Tujuan dari metode ini adalah mengurangi risiko cedera bertambah beraat, mengurangi perdarahan dan pembengkakan, serta mengurangi nyeri.
Metode yang berikutnya dikembangkan adalah P.R.I.C.E (Protection-Rest-Ice-Compression-Elevation). Metode ini memiliki pendekatan baru dalam penanganan cedera olahraga akut yaitu proteksi bagian tubuh yang cedera. dengan alat bantu sepert kruk atau alat proteksi lainnya seperti bidai.
Pada metode ini, diharapkan dengan proteksi oleh alat bantu dapat mencegah terjadinya cedera lebih lanjut yang dapat memperpanjang proses pemulihan.
Menurut penelitian yang ada, kedua metode diatas masih memiliki kekurangan, yaitu bagian tubuh yang mengalami cedera cenderung diistirahatkan dalam jangka waktu yang lebih panjang dari yang dibutuhkan. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera secara berlebihan justru akan menghambat proses penyembuhan pada cedera dan dapat menyebabkan komplikasi.