Lihat ke Halaman Asli

Marendra Agung J.W

TERVERIFIKASI

Urban Educator

Puisi di Bulan Sabit

Diperbarui: 5 April 2024   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bulan Sabit (sumber gambar: Pixabay.com) 

Ada puisi di bulan sabit
Turun mampir padaku
Menopang kelopak mata
Mencegah tangisan datang
Sebab hanya kepada tikar masjid
Air mata boleh diteteskan

Ramadan menjadi jawaban
Yang suci menjadi kenangan
Yang dari hati singgah sebentar
segera pergi kemudian

Dan waktu-waktu selepas ramadan
Dalam dada dan kepala terjadi perubahan
Sebab dahagaku tidak akan sama
Sebab laparku bukan seperti ini juga
Sebab bunyi hati menjadi lain
Gambar cinta akan berubah

Kepada bulan sabit
Yang mejeng di atas langit
Yang tidak utuh dan gagah sendirian
Ajari aku mewarnai malam
Cara keluar dari hati yang kelam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline