Lihat ke Halaman Asli

Marendra Agung J.W

TERVERIFIKASI

Urban Educator

Membedah 5 Keterampilan Berbahasa yang Harus Dicapai Siswa

Diperbarui: 4 Januari 2023   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ilustrasi Foto Siswa| Sumber: Pixabay.com)

Belajar tanpa mengetahui apa yang hendak dipelajari membuat siswa atau pembelajar buta akan potensi dirinya. Siswa, peserta didik, atau pembelajar di sekolah tentu harus paham tentang elemen-eleman apa saja yang akan dikembangkan dalam setiap pembelajaran di kelas. 

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia misalnya, ada sejumlah keterampilan berbahasa yang menjadi elemen perkembangan pribadi siswa. Apa saja keterampilan tersebut?

Berdasarkan kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Merdeka, kemampuan atau keterampilan berbahasa yang akan dicapai oleh siswa berkembang menjadi enam. Keenam keterampilan berbahasa tersebut pada dasarnya sama dengan kurikulum sebelumnya, yang menggolongkan dua bentuk keterampilan berbahasa berdasarkan sifatnya. 

Pertama, keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Kedua, keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Yang pertama menyerap "informasi", yang kedua menghasilkan (produksi) "infromasi".

Keterampilan atau kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif yaitu menyimak, membaca, dan memirsa. Sedangkan keterampilan yang bersifat produktif dalam berbahasa yaitu menulis, berbicara, dan mempresentasikan. 

Semua keterampilan tersebut menjadi elemen keterampilan berbahasa, yang merupakan dasar dari aktivitas literasi berbahasa, bersastra dan bernalar (berpikir).

1. Keterampilan Menyimak, menyerap informasi, dan gagasan secara langsung

Menyimak adalah keterampilan berbahasa yang tergolong reseptif. Kemampuan individu atau siswa dalam aktivitas menyimak ini berkaitan dengan aktivitas menerima informasi secara langsung dalam proses komunikasi.

Siswa atau individu menerima informasi bukan dari buku bacaan melainkan dari komunikan atau suara pembicara langsung. Oleh sebab itu, keterampilan menyimak cenderung mengandalkan indera pendengaran (telinga).

Definisi dari Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan kerap menjadi landasan pengertian tentang keterampilan berbahasa Menurutnya, menyimak adalah proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman dan interpretasi, sehingga informasi, isi, pesan dan makna komunikasi diterima dengan baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline