Lihat ke Halaman Asli

Drajatwib

Penulis amatiran

Perjalanan Aman ke Luar Negeri

Diperbarui: 22 Juli 2018   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kunjungan Silaturahmi ke kantor KBRI di Abuja, Nigeria. Dokpri

Ketersediaan informasi tempat tujuan apabila kita akan bepergian, khususnya luar negeri, merupakan hal yang penting. Terlebih apabila anda belum pernah berkunjung sebelumnya. Pasti anda akan segera melakukan penjelajahan melalui internet pada halaman mesin pencarian, seperti Google dan sebagainya.

Beruntung di jaman now semua informasi sudah tersedia di internet dan kita bisa mengaksesnya dengan mudah melalui gawai yang kita miliki. Berbagai informasi tempat tujuan lengkap dengan berbagai ulasan dapat membantu merancang perjalanan ke negara tujuan. Mulai yang paling banyak dicari adalah tempat wisata, hotel atau akomodasi, kuliner lokal, tempat hiburan, atau transportasi siap membantu para pejalan.

Namun mungkin yang tidak banyak dicari adalah informasi tentang keselamatan dan keamanan di negara yang akan dikunjungi, terlebih alamat kantor Kedutaan Besar RI (KBRI) mungkin juga luput dari pencarian, atau mungkin tidak menjadi prioritas. Sebab tentu karena kita berharap tidak akan menemukan masalah dan bisa bepergian dengan tenang, senang, dan nyaman.

Tapi bagaimana apabila ternyata harapan itu tidak tercapai, malahan kita menemukan masalah tertentu yang bisa saja terjadi pada semua orang termasuk kita yang sedang bepergian. Kemana anda akan merujuk dan mencari perlindungan jika tidak di kantor KBRI yang berada di ibukota dari negara yang anda kunjungi.

Jika kita sadar akan semua kemungkinan sejak awal, kita bisa mencari setidaknya alamat dan nomer telepon KBRI yang dapat dihubungi. Jika tidak, mungkin kita akan sedikit repot dengan usaha mencari informasi alamat dan nomer kontak KBRI. Itupun jika anda punya akses dan sarana komunikasi yang bagus, smartphone anda sudah menggunakan kartu SIM lokal dan dapat mengakses internet.

Menyiapkan Perjalanan Aman

Pernahkah anda terpikirkan perlunya negara melalui Kementerian Luar Negeri RI mengetahui keberadaan semua warga negaranya di luar wilayah RI? Apakah keberadaan kantor KBRI di luar negeri hanya pasif menerima laporan dari kita, saya dan anda, ketika sedang mengalami musibah di wilayah mereka.

Bagaimana mereka (KBRI) akan menemukan anda dan saya jika kita tidak melaporkan perjalanan. Sepertinya disini perlunya peran aktif dari dua sisi, yakni sisi kehadiran negara dalam memberikan perlindungan bagi rakyatnya melalui Kementerian LN, dan sisi peran warga negara untuk melaporkan diri dan perjalanan yang akan dilakukan. Pernahkah anda melakukan hal ini?

Secara pribadi, saya yang mantan anggota kepolisian dan dididik pada jaman Polri masih bernama ABRI, masih ingat betul untuk selalu menyiapkan surat perjalanan, baik dinas maupun pribadi, dan melaporkan dan meminta cap dan tanda tangan di kesatuan terdekat didaerah tujuan. Bahkan setiap pulang kampung pun ini menjadi rutinitas yang tidak tidak boleh terlupakan. Apa tujuannya? Sama dengan fungsi kantor KBRI seperti dijelaskan di atas, jika ada masalah, musibah cepat diketahui dan dihubungi dan mendapat pertolongan. Bukan untuk memata matai semua aktitas pejalan. Sama sekali tidak. 

Dengan demikian, selain semua informasi tentang daerah tujuan yang bisa kita peroleh dari internet, kita juga perlu mencari tahu dan mencatat alamat dan nomor kontak kantor KBRI. Namun ini belum cukup, akan lebih baik lagi jika kita juga melapor rencana perjalanan kita yang bisa kita lakukan tanpa perlu repot repot mengisi formulir dan mendatangi kantor KBRI tujuan.

Saat ini Kementerian Luar Negeri RI telah menyediakan aplikasi online lapor diri dan mendapatkan informasi spesik di negara yang hendak kita kunjungi. Aplikasi yang bernama Safe Travel ini bisa diunduh secara gratis bagi pengguna smartphone berbasis Android di Play Store. Menurut informasi Kementerian LN, aplikasi ini merupakan inovasi baru yang diluncurkan secara resmi oleh Menlu RI pada tanggal 14 April 2018 lalu. Jadi masih "gress" hitungannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline