Bagi anda yang pernah tinggal lama di Jogja pasti kenal dengan istilah "nggayemi". Istilah yang dipakai untuk menyebut orang yang sedang menikmati dengan sangat apa yang sedang dia kerjakan dan nikmati khususnya makanan. Sebabnya bisa karena hal itu kesukaannya atau mungkin karena sudah lama tidak menikmatinya. Dan istilah " nggayemi" malam ini benar benar kami rasakan saat menghadiri undangan dari seorang teman senior dikantor untuk menikmati malam dengan mengobrol dan bersendaugurau di halaman hotelnya, dipinggir kolam renang.
Sebenarnya sebelum berangkat kami berlima telah makan malam terlebih dahulu di kantin camp yang selalu menyediakan menu makanan yang sama selama beberapa bulan kami tinggal di Maiduguri. Jadi kami hanya bersiap untuk sekedar ngobrol sambil minum soft-drink; beer atau wine kesukaan masing masing. Sebelumnya memang aeorang teman yang pernah tinggal dihotel itu sempat bercerita tentang barbeque yang paling enak yang pernah dia rasakan selama tinggal di Maiduguri. Dan dua minggu sebelumnya memang kami sempat pula mencicipi beberapa potong barbeque yang dihidangkan dalam suatu pesta perpisahan dihotel yang sama.
Malam ini selagi kami mengobrol dalam dua meja yang kami susun memanjang untuk menampung enam orang ditepi kolam renang, mata saya tidak henti memandang disudut halaman dimana terlihat seorang cook sedang menyiapkan barbeque pesanan dari beberapa table lain yang saat itu juga telah terisi.
Selintas saya menanyakan ke pelayan yang membawakan kami minuman dengan nampan bundar, dan kami memesan beberapa porsi barbeque khas Nigeria yang ternyata bernama "Suya" alias spicy grilled kebab, atau kebab bakar pedas. Lalu kenapa kami nggayemi.
Ya jujur saja selama tinggal di camp dikota Maiduguri, Nigeria sejak bulan april praktis kami hanya menikmati makanan di kantin dan hanya sesekali menikmati makanan diluar. Alasanya hanya satu, soal higenitas pengolahan makanan dan untuk alasan ini pula kami tidak berani sembarangan makan di luar.
Buktinya memang ada, baru mulai tinggal seminggu, seorang rekan dari Argentina terpaksa dirawat di klinik-camp karena typhoid akibat makanan yang tidak higenis. Dan untuk alasan kesehatan kami harus rela menikmati menu dikantin camp yang selalu sama tiap hari.
Sarapan pagi hanya tersedia bubur, telur rebus, omelet, telor mata sapi, dan sereal. Sedangkan menu siang dan malam juga relatif sama, ayam dan lamb yang dimasak dengan variasi yang terbatas. Yang jelas kesempatan makan daging, khususnya sapi, sangat jarang. Jadi disini nyambung istilah "nggayemi" tadi.
Singkatnya begitu tiga porsi "Suya" terhidang semua segera menikmati cemilan ini sambil ngobrol dan minum. Yang membuat istilah "nggayemi" semakin cocok malam ini adalah cita rasa "Suya" yang kental dengan rasa daging sapinya, empuk dengan potongan potongan yang tidak terlalu besar dan bumbu pedasnya yang banyak mengandung merica, sehingga untuk yang suka "panas/pedas" suya memang mengundang selera.
Potongan tomat yang diiris tipis tipis, karena mungkin tomat dan sayuran jarang dan mahal, serta potongan bawang bombay menambah citarasa kebab bakar pedas ini. Karena rasa ingin tahu, sepintas saya mendatangi cook yang masih membakar daging dan mengolah suya dipojok halaman dan menanyakan bumbu suya, sambil tenusaja memuji nikmatnya suya yang disajikan supaya cook semakin semangat menjawab pertanyaan saya.
Teryata campuran bumbu kebab bakar "suya" memang terdiri dari tiga campuran yang semuanya pedas. Pertama bubuk cabe, atau disebut cayyene, bubuk merica dan bubuk paprika. Entah bagaimana campurannya, saya yang cuma hobi menikmati makanan, tidak tahu persis ramuan dan pengolahannya. Bagi kami, malam ini bukan sekedar kongkow dan ngobrol kesana kemari mengenai pengalaman tugas masing masing tapi juga pengalaman menikmati "Suya Nigeria" dengan bumbunya yang pedas tadi.
Tak terasa waktu semakin malam, menjelang batas waktu jam malam alias "curfew" yang berlaku bagi semua penduduk kota Maiduguri mulai jam 22.30 sampai jam 06.00 keesokan harinya, kami segera menyudahi malam "nggayemi" ini dan kembali ke camp dengan janji lain kali kita nikmati lagi "suya" ditempat yang sama.