Oleh: Dr. Ir Vina Serevina, MM, Andi Nisfananda Ekayanti, UNJ 2021
Istilah social entrepreneurship atau yang dikenal juga sebagai kewirausahaan social sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga, khususnya di kalangan anak muda. Istilah ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Ashoka Indonesia pada tahun 1983. Ashoka Indonesia merupakan sebuah organisasi internasional yang memiliki focus utama untuk meningkatkan sektor kerwirausahaan social.
Kewirausahaan social dapat dikatakan sebagai salah satu konsep wirausaha yang berfokus dalam penyelesaian masalah social dengan menggunakan pendekatan bisnis. Berdasarkan focus utamanya tersebut, kewirausahaan social tidak seperti kewirausahaan yang pada umumnya mengutamakan keuntungan melainkan lebih bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam suatu kelompok masyarakat dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk mandiri secara finansial melalui berbagai program dan kegiatan yang menggunakan pendekatan bisnis.
Kehadiran kewirausahaan social sekarang menjadi sebuah trend di kalangan anak muda. Karena sebagai anak muda, mereka memiliki kepedulian dan perhatian yang tinggi terhadap isu-isu social yang ada di kalangan masyarakat saat ini. Anak muda adalah agen perubahan dunia. Dan mengatasi masalah dengan solusi yang dapat memberi keuntungan bagi masyarakat merupakan salah satu bentuk perubahan yang diberikan oleh anak muda.
Dalam mengembangkan sebuah kewirausahaan social, para wirausahawan social perlu mengidentifikasi dan memilih isu-isu yang sedang berkembang di wilayah tertentu, setelah itu mencari akar permasalahan dari isu-isu tersebut melalui riset pasar. Setelah mengetahui akar permasalahaannya, para wirausahawan social nantinya akan mencoba menghubungkan masalah yang ada dengan pola dan gaya hidup masyarakat di wilayah tersebut, sumber daya yang mereka miliki, serta pergerakan ekonomi masyarakat guna mendapatkan strategi yang akan dijadikan solusi permasalahan. Dan untuk menerapkan solusi tersebut, para wirausahawan social akan membentuk tim yang beranggotakan orang-orang dengan visi serupa, dan mencari investor yang akan membantu wirausaha social yang dibentuk berjalan secara maksimal.
Namun untuk mencapai keberlanjutan kewirausahaan social yang maksimal dan sukses, terdapat beberapa kiat yang perlu diperhatikan wirausahawan social. Yuk simak beberapa kiatnya!
1. Realisasi ide yang kreatif dan inovatif
Ide yang digunakan dalam merealisasikan suatu kewirausahaan social haruslah kreatif dan inovatif, dan yang terpenting dapat menjawab permasalahan social yang ada, sehingga dampak yang ditimbulkan bisa langsung terasa bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kondisi social dan ekonomi masyarakat.
2. Pemaksimalan tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan komponen yang penting dalam sebuah wirausaha. Wirausaha social harus mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal, namun diperlukan juga pemaksimalan performa kerja para tenaga kerja. Pemaksimalan ini dapat dilakukan dengan mengadakan berbagai acara pelatihan dan evaluasi kerja.
3. Pengelolaan keuangan yang terstruktur
Pengelolaan keuangan yang terstruktur sangat penting dalam bisnis apapun termasuk kewirausahaan social. Dengan pengelolaan keuangan yang terstruktur seluruh data keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran dapat terlihat dengan jelas, hal ini juga akan memberi kemudahan dalam mengatur dan menganalisis biaya yang penting dan diperlukan.
4. Membangun partnership
Dalam menjalankan kewirausahaan social, seorang wirausaha tidak bisa jika hanya mengandalkan modal pribadi saja. Untuk itu wirausaha social juga harus mampu membangun partnership dengan berbagai pihak baik dari sektor swasta, pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan untuk mendapatkan bantuan agar usaha yang dilakukan dapat berkembang secara maksimal.