Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Triasmara

TERVERIFIKASI

Owner Klinik DRW Skincare

Baby Blues Syndrom, Penting untuk Diketahui Para Calon Orang Tua

Diperbarui: 17 Oktober 2016   10:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Kompasiana (Shutterstock)

Pernahkah istri Anda sehabis proses melahirkan mengalami perubahan mood secara drastis yang tadinya bahagia karena si kecil bakalan lahir ke dunia tapi setelah melahirkan justru sebaliknya dia merasa takut, sedih, emosi labil, dan cemas berlebihan?

Pada hampir 50-70% ibu melahirkan biasanya mengalami hal semacam ini. Kekuatiran akan banyak hal menyebabkan seorang ibu pasca melahirkan mengalami kondisi yang dinamakan baby blues syndrom atau postpartum distress syndrom.

Sayangnya masih banyak orang yang tidak tahu dan paham dengan gejala ini sehingga justru seringkali menimbulkan masalah hingga keributan antara suami-istri karena emosi yang sulit dikontrol akibat ketidaktahuan mengenai kondisi normal yang dialami banyak wanita pasca melahirkan ini.

Perubahan hormonal diduga menjadi penyebab gejala ini, namun untuk penyebab pastinya sendiri sampai hari ini masih belum diketahui dengan pasti. Bayangkan para ahli saja belum bisa mengindentifikasi penyebabnya, dan lagi-lagi hal ini bukan kemauan istri Anda melainkan kondisi alamiah pada wanita pasca melahirkan.

Beruntung kalau kondisi demikian hanya berlangsung dua minggu. Bayangkan jika bertahan lebih lama dan bahkan sampai berbulan-bulan dan bertahun-tahun dikuatirkan dia akan mengalami kondisi yang lebih parah yang disebut postpartum depression. Jika hal ini terjadi tentu saja dapat mengakibatkan fungsi istri sebagai seorang ibu terganggu.

Tentunya kita semua tidak inginkan hal demikian terjadi. Oleh sebab itu, penting bagi suami mengetahui kondisi ini sejak awal sehingga bisa dengan sigap membantu istri keluar dari gejala baby blues syndrom ini.

Bagaimana mengatasi baby blues syndrom?

Yang terpenting dan utama adalah adanya dukungan dari keluarga terutama dari suami. Mau tidak mau suami dituntut untuk bisa menjadi tempat curhat yang baik bagi istri. Jangan gengsi menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Jangan malu untuk sejenak mengerjakan tugas istri hingga kondisinya makin stabil. Luangkan lebih banyak waktu untuk menemani istri dan ikut merawat buah hati Anda.

Bagi ibu sendiri, perbanyaklah untuk istirahat, makanan bergizi, tanamkan pikiran positif supaya dapat mengontrol emosi. Perbanyak sharing berbagi pengalaman dengan ibu-ibu lain mengenai cara merawat dan menjadi ibu yang baik. Dan terakhir, jangan lupa perbanyaklah berdoa dan mengingat Allah SWT insha Allah semoga segala permasalahan dapat kita selesaikan dengan baik.

Salam
Dr. Wahyu Triasmara (DRW)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline