Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Triasmara

Owner Klinik DRW Skincare

Lulusan S2 UI Itu Minta Disuntik Mati

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1407639572597873083

[caption id="attachment_337460" align="aligncenter" width="630" caption="Sumber gambar: Kompas"][/caption]

Prestasi dalam akademis terkadang tidak menjamin seseorang bisa sukses dalam segala hal. Ignatius Ryan Tumiwa, pria penderita depresi yang sempat menyatakan keinginannya untuk disuntik mati, menurut informasi yang kami peroleh ternyata pernah menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia.

Cukup mengejutkan ternyata Ryan lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,37. "Saya sempat melanjutkan kuliah sampai S-2 di UI. Saya pilih jurusan Ilmu Administrasi dan lulus tahun 1998," ungkapnya ketika ditemui oleh  wartawan dari kompas yang turut mewawancarainya.

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan masyarakat yang berpotensi dicegah.  Cara terbaik untuk meminimalkan risiko bunuh diri adalah dengan mengetahui faktor risiko dan mengenali tanda-tanda peringatan seseoarang akan melakukan bunuh diri.

Jika anda memahami tanda-tanda ini dengan serius dan tahu bagaimana melakukan pendekatan dengan mereka. Anda bisa saja menyelamatkan nyawa seseorang.

Apakah Ada Faktor Risiko Bunuh Diri?

Menurut penelitian ysng dilansir webMD faktor risiko untuk bunuh diri bervariasi menurut usia, jenis kelamin, dan kelompok etnis. Dan faktor risiko sering terjadi dalam kombinasi.

Lebih dari 90% orang yang meninggal karena bunuh diri mengalami depresi secara klinis atau gangguan mental lainnya. Banyak juga orang yang meninggal karena bunuh diri memiliki masalah penyalahgunaan zat / obat-obatan terlarang.

Peristiwa yang menjadikan seseoarng traumatis ditambah dengan faktor risiko lain, seperti depresi juga dapat menyebabkan seorang memiliki ide untuk bunuh diri.

Faktor risiko lain untuk bunuh diri yang lain adalah:

- Riwayat keluarga dengan gangguan mental atau penyalahgunaan zat terlarang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline