Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Triasmara

TERVERIFIKASI

Owner Klinik DRW Skincare

Gangguan Bipolar Marshanda Makin Terlihat di Just Alvin

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14077495441533214066

[caption id="attachment_337664" align="aligncenter" width="600" caption="sumber gambar: youtube"][/caption]


Mengomentari tayangan Just alvin yang menampilkan wawancara ekslusif Marshanda di Metro TV tadi malam. Marshanda merasa saat ini dirinya sehat dan baik-baik saja, marshanda justru menuduh adik-adik, om dan ibu yang disayanginya sudah sangat jahat pada marshanda, dia  juga berujar merasa jauh lebih tenang dan bahagia dengan apa yg dia rasakan hari ini. Dia merasa bebas dan terlepas dari orang-orang jahat (keluarga) yg ada disekitarnya. Keputusannya melepas jilbab juga ujarnya "itulah marshanda sesungguhnya".


Menurut pendapat saya justru kasihan dengan apa yang ditampilkannya tadi malam. Entah apa yang ada dipikirannya, perilaku menjelek-jelekkan ibu dan keluarganya di depan media malam tadi dan ungkapan rasa bahagia dengan tampilannya sekarang tanpa jilbab justru menunjukkan ada sesuatu yang salah dengan Marshanda. Sesuatu yang salah tak hanya terkait dari persoalan dirinay dengan keluarga tapi juga masalah kesehatan jiwanya.


Pada tulisan saya sebelumnya tentang kemungkinan gangguan bipolar yang menimpa marshanda (baca: marshanda tak perlu di pasung). Saya menuliskan beberapa tanda dan gejala yang patut dicurigai bahwa ketika seseorang mengidap bipolar disorder. Walaupun pengacara hebatnya menyangkal habis-habisan, dan dianggap dokter sudah melakukan tindakan tidak sesuai prosedur karena memondokkan dan menyuntik obat tertentu pada marshanda di rumah sakit. Namun dari tayangan semalam justru makin jelas terlihat memang ada sesuatu yang salah dengan marshanda.


Perasaan benci dan amarah pada ibu dan saudara-saudaranya memang sering menyerang mereka para penderita bipolar disorder. Pengidap bipolar disorder yang sudah menikahpun juga dapat tiba-tiba marah dan benci tidak jelas pada suami atau istrinya. Begitu juga amarah dan kebencian itu juga tampak jelas pada diri Marshanda saat wawancara tadi malam di Just alvin. Dan memang itulah yang sering terjadi pada mereka dengan gangguan bipolar. Akibat depresi berlebihan, mereka tak bisa menguasai emosi yang ada dalam dirinya. Sehingga justru orang-orang dekat disekitarnya dianggap musuh bagi dirinya.


Tak hanya itu sebelum berobat ke dokter beberapa tahun silam, marshanda mengaku sering sulit tidur pada malam hari. Bahkan dia pernah minum xanax sampai dua tablet dan tetap dia tak bisa tidur. Hal itulah yang juga dirasakan oleh mereka yang mengalami bipolar disorder, bahkan ada pasien saya yang mengalami bipolar disorder dapat terjaga selama berhari-hari tanpa tidur, tetapi tidak menunjukan tanda-tanda kehabisan energi.


Ketidak konsistenannya hingga akhirnya memutuskan untuk melepas jilbab menurut saya sangat disesalkan. Walau itu merupakan Hak asasi setiap orang, namun jika memang dia mengaku seorang muslimah yang baik tentunya tak akan mengambil keputusan yang jelas  bertentangan dengan syariat  islam yang dianutnya. Penderita bipolar memang termasuk yang tak pernah konsisten, mereka selalu berubah-ubah. Mereka bisa stabil dalam sejenak, lalu mereka berubah drastis secara tiba-tiba dan begitu terus berulang.


Dulu saat saya koas di sebuah rumah Sakit jiwa, beberapa kali pernah menemui pasien dengan gangguan bipolar. Teringat pada seorang pasien kebetulan anak seorang pejabat tinggi di Indonesia yang  telah mengalami periode perubahan suasana hati yang suram sejak ia berusia 14 tahun. Lalu ketika beranjak ke usia 16 tahun, ia mulai mengalami sesuatu yang baru yaitu keadaan euforia yang mengejutkan dan energi yang luar biasa tinggi.


Muncul banyak ide di benaknya, ucapan sering terbata-bata dan tiap malam selalu kesulitan untuk tidur. Sama halnya dengan Marshanda yang mencurigai ibu, adik dan omnya memanfaatkan dia, anak pejabat tersebut juga penuh dengan kecurigaan tak berdasar bahwa teman-temannya sedang memanfaatkan dan ingin menyakiti dia. Pada saat itulah akhirnya orang tua membawanya ke psikiater dan dengan cermat dokter memonitor suasana hati anak tersebut  hingga akhirnya dokter dapat memutuskan anak tersebut mengidap gangguan bipolar.


Memang baik Marshanda, Oc kaligis atau teman yang sekarang sedang dekat dengan marshanda saat diwawancarai di just Alvin mengaku marshanda baik-baik aja. Tapi tentu beda antara orang hukum, orang musik (seniman) yang dekat dengan marshanda dan orang kesehatan dalam melihat  permasalahan kesehatan seseoarng. Bahkan teman dekat marshanda semalam juga mengatakan bahwa dialah yang memotivasi marshanda untuk berhenti mengkonsumsi obat dari dokter sejak maret lalu. Dalam hati saya " barangkali putusnya obat yang dia minum justru berpengaruh pada kambuhnya gangguan kejiawaan yang diderita marshanda" bulan maret itu sendiri dari berita yang saya baca juga adalah puncaknya keributan2 yang dialami marshanda dan ben kasyafani hingga ahirnya marshanda minta cerai dari suaminya.


Tak etis memang tanpa memeriksa lalu bisa mendiagnosa penyakit orang sembarangan. Namun itulah bedanya dokter dengan disiplin ilmu lain, kadang kita hanya melihat raut wajah seseoarang sudah bisa sedikit menemukan "keyword" dari penyakit seseorang. Begitu pula karena marshanda adalah seoarang public figur, layak lah jika kiranya kita ikut menganalisa didasarkan dari bukti tayangan2 yang memunculkan beritanya di media massa. Saya sendiri tak melihat ini sebagai upaya Marshadnda untuk mendongrak popularitasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline