Lihat ke Halaman Asli

Penyebab Kanker

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Mengapa saya bisa kena kanker . . . . . . . . . . . . ?" "Mengapa isteri saya bisa kena kanker payudara ?" "Mengapa ibu saya bisa kena kanker payudara ?" "Mengapa ayah saya bisa kena kanker paru-paru ?" "Mengapa paman saya bisa kena kanker lambung ?" "Mengapa tante saya bisa kena kanker usus besar ?" "Mengapa kakek saya bisa kena kanker prostat ?" "Mengapa nenek saya bisa kena kanker tulang ?" "Mengapa keponakan saya bisa kena kanker darah /  leukemia ?" "Mengapa sepupu saya bisa kena kanker kelenjar getah bening / limfoma ?" "Mengapa teman saya bisa kena kanker otak ?" "Mengapa ?" , "Mengapa ?"

Pertanyaan-pertanyaan di atas pasti menjadi pertanyaan pertama penderita kanker atau keluarga penderita kanker jika mendapat kabar bahwa anggota keluarga mereka divonis menderita kanker. Hampir semua dari kita akan bertanya, "Kok si A bisa kena kanker ?", "Apa penyebab kankernya?"

Hingga saat ini, jawaban atas pertanyaan "mengapa bisa kena kanker" seolah-olah masih gelap bagi mayoritas masyarakat Indonesia, kecuali untuk kanker paru-paru. Semua orang - termasuk perokok bisa dengan fasih menyebutkan bahwa kanker paru-paru disebabkan oleh rokok. Bagi kebanyakan kita, penyebab kanker (selain kanker paru-paru) seolah-seolah masih menjadi misteri yang sulit diungkapkan ; penyebab kanker seolah-olah hanya bisa dijawab oleh ilmuwan ahli kanker pada suatu hari di masa depan.

Jika kita bertanya kepada tenaga medis pun rata-rata akan menjawab bahwa kanker itu banyak faktor pencetusnya, sulit dipastikan, gabungan dari macam-macam "faktor" yang tidak begitu nyata. Faktor "perubahan lingkungan", "genetik", "keturunan",  "polusi", "bahan kimia", "bahan tambahan dalam makanan", "radikal bebas", "radiasi sinar-X", "sinar ultraviolet", "stress", "gangguan hormon", menjadi tertuduh samar-samar yang paling sering disebut.

Keterbatasan pengetahuan bersama kita tentang penyebab kanker (selain kanker paru-paru) selanjutnya melahirkan salah paham dan mitos-mitos seperti :

- "kanker tidak bisa dicegah, karena tidak diketahui penyebabnya"

- "kena kanker adalah nasib/takdir, karena tidak diketahui penyebabnya"

- "kena kanker tak ada gejalanya, karena tidak diketahui penyebabnya"

- "efek terburuk rokok hanya satu : kanker paru-paru"

Apa itu kanker ?

Kanker atau tumor ganas adalah sel-sel abnormal yang terus-menerus tumbuh atau memperbanyak diri tanpa aturan, tanpa batas, tanpa henti. Sel-sel abnormal ini bisa tumbuh di mana saja, di hampir semua bagian tubuh ; dan bisa juga menyebar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline