Lihat ke Halaman Asli

The Journey to Teacher Writing Camp Desember 2012 with Love

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya saya hanya berniat mengantarkan istri tersayang dan tercinta untuk mengikuti TWC, namun begitu dekat waktunya dan bertanya ke Om Jay masih boleh daftar untuk peserta lagi ternyata masih boleh, akhirnya saya putuskan untuk ikut saja.

Perjalanan dari rumah kami berdua naik motor dan menuju stasiun kereta Parungpanjang untuk naik kereta Rangkas jaya. Sebelumnya kami sarapan di warung emak d preweh dengan menu nasi dengan ikan goreng, lumayan enak, kenyang, murah dan gerah.

Setelah menunggu sebentar, kereta datang  terlambat dari jadwal sudah biasa. Karena hari sabtu kereta agak kosong dan kami dapat tempat duduk, hari kerja? jangan harap duduk, bisa masuk kereta dan tanpa kecopetan aja udah bagus, hebatnya lagi dengan harga tiket 4.000 rupiah menempuh jarak kurang lebih 50 km, ada restorasi dan semi ekspress hanya berhenti di Serpong, Kebayoran dan  Tanah Abang.

Sampai  stasiun Tanah Abang tanpa hambatan hanya 1 jam dari Parungpanjang, langsung transit ke Bajaj, tawar menawar harga pas tancap gas, go to UNJ, supir bajaj nggak tahu UNJ tahunya Arion, sepanjang jalan antara Tanah Abang Rawamangun tak banyak yang berubah, gedung BI yang megah, jalur busway yang sewaktu kami kuliah tahun 90 belum ada, patung pak tani yang setia dengan bu tani sampai sekarang, mie ayam depan gunung agung entah pondah kemana dekat tukang buku bajakan yang masih ada, bioskop grand yang mungkin tinggal satu-satunya bioskop yang bukan grup 21, pmi dki tempat cinta kami bersemi sewaktu nyumbang darah bersama tahun 93, pasar pramuka yang tidak ada pramukanya dan tidak ada yang jual baju pramuka, pasar genjing yang sudah tertata rapi dan yang berubah drastis perempatan pemuda ada fly over yang menghilangkan macet yang dulu membuat saya tidak boleh masuk kuliah oleh Prof. Sumitro (alm) karena terlambat 15 menit. Akhirnya kami sampai di wisma UNJ yang mewah (itu kata Om Jay) padahal tidak ada sawah, MEpet ke raWAmangun katanya.

Kedatangan kami masih awal dan langsung nanya Om Jay dimana? panitia menjawab lagi di Padang, salut buat Om Jay tadi pagi ditelpon masih ngajar di labschool, siang ada d Padang, sore udah nongol lagi di TWC, great job. Yang buat asik lagi kami ketemu Manini Pipit Senja yang selalu eksis dari sejak kami kecil menulis dan istriku lihat buku 'orang bilang aku teroris' dan langsung dibeli dan ditandatangani  langsung oleh beliau, dari tadi pemateri ngomong dia cekikikan baca buku itu, juga saya ketemu rekan kerja saya yang jadi panitia dan teman kuliah saya yang 17 tahun tidak ketemu, ternyata kami sudah tua dan metro mini 03 masih eksis, hanya Mayasari 44, 57 dan 300 yang tinggal sejarah.     Sebelum pembukaan kami sempatkan nostalgia pertama ke blok m (kantin dekat gedung M) tadinya mau ke Kansas, (kantin sastra) tapi sepertinya sudah digusur, di blok m sudah nggak ada yang kenal, semua pedagangnya sudah berganti, tapi ada yang tetap yaitu harga makanannya tetap murah.

Materi  awal belum asik karena harus terkoneksi internet dan alhamdulillah modem fleksi dan xl full loading alias nggak bisa conect, alhasil kami hanya D3 : Duduk, Dengar, Diam sambil makan kue dan makan permen, materi berikutnya baru keren, asik dan rasanya waktu berlalu begitu saja sampai tidak terasa sudah jam 10.20 malam, dan akhir malam ini saya dan istri bernostalgia makan pisang bakar dan minum kopi susu di jalan kayu jati, jalan kaki bolak balik dari wisma unj,

Sekelumit napak tilas kisah cinta kami telah tercapai, hari pertama WTC eh salah TWC telah terlampaui, enggan rasanya terhenti dan kembali ke rutinitas, namun murid-murid dan buah hati kami menanti, menata masa depan yang lebih baik, terima kasih untuk semuanya yang menjadikan TWC ini bermakna dalam untuk kami.

Rawamangun, 9 Desember 2012

dedirahmathidayat@yahoo.com

dedirahmathidayat.kompasiana.com

dedirahmathidayat.blogspot.com

slbayahbundabogor.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline