Lihat ke Halaman Asli

Sungkawa

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14035149281129011796

[caption id="attachment_312422" align="alignnone" width="640" caption="dewierimba.wordpress.com"][/caption]

Barangkali

Aku harus mencatat lengkap alamat rumahmu

Lalu mengirimkan sesuatu

Bunga? Bisa jadi...

.

Entah seikat

atau dengan papan

Yang jelas setelah akad

Akan ada perpisahan

.

Esoknya

masih pada gelisah yang tertahan

Kuminta bunga itu dialamatkan

Namun aku bertanya seketika

.

Bunga itu untukmu

apa untukku

Adakah untuk pesta pernikahan

Ataukah sungkawa untuk sebuah nisan

.

Cintaku

telah mati

Ataukah cintamu

yang bersemi

.

Yang jelas kita tabur saja bunga itu di sini;

di antara janur dan epitaf yang belum kering tintanya

belum kering lukanya

sama sekali

Pondokan Ikhlas, Panam 22 Juni 2014

Salam hangat dan semangat dari DP Anggi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline