Lihat ke Halaman Asli

Dowry

Humas PEM Akamigas

Pensiun Bukan Halangan untuk Tetap Bekerja

Diperbarui: 17 Mei 2024   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Humas PEM A

Pensiun, bukan halangan untuk tetap bekerja. Hal ini diungkapkan oleh Nailul Achmar, Direktur Keuangan dan Penunjang Bisnis PT. Kilang Pertamina Balikpapan, pada saat memberikan kuliah umum untuk mahasiswa PEM Akamigas pada kegiatan One Day With Experts (1DWE). Satu kegiatan kuliah umum yang menghadirkan para praktisi industri, akademisi maupun birokrasi. 

1DWE yang diselenggarakan di Grha Oktana PEM Akamigas (16/5/2024) ini dihadiri oleh para dosen pengajar di PEM Akamigas serta mahasiswa tingkat 1 dan 2. Sebagaimana disampaikan oleh Direktur PEM Akamigas, Erdila Indriani dalam sambutannya, "Mahasiswa PEM akamigas tidak hanya belajar atau kuliah di kelas dan praktik saja. Tetapi juga belajar ilmu yang cakupannya lebih luas, bisa dari industri migas maupun penunjang bahkan sampai bidang hukum, sosial dan sebagainya, guna memperluas wawasan mahasiswa."

Mengawali paparannya yang mengambil judul "Project Overview dan Pengenalan Project Financing PT. Kilang Pertamina Balikpapan", Nailul Achmar menceritakan awal karirnya, "Saya masuk pertamina tahun 1992, saya tamatan D3 akuntansi, 1986 saya masuk 1989 saya selesai, langsung bekerja di PT Trakindo utama Medan. Itu hebatnya anak politeknik, selesai langsung dicari. Saat ini, secara kepegawaian pertamina, saya sudah pensiun. Tetapi saya masih dikaryakan di Kilang Pertamina Balikpapan. Artinya apa....belajar itu tidak ada batas waktunya, dan bekerja tidak ada batasannya juga. Sapanjang kita sudah bekerja di satu perusaaan, penugasan kita jalankan. Gak usah pilih-pilih kerja."

Selanjutnya Bang Ilul, sapaan akrabnya, menjelaskan tentang Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dijalankan oleh PT. KPB. "Mengapa membangun kilang RDMP Balikpapan ini? "kita menyebutnya dengan 2 tas. Tas yang pertama adalah meningkatkan kapasitas kilang. Saat ini kita tahu bahwa produk kita masih jauh dari pada yang tersedia, hanya separonya. Sehingga dengan adanya RDMP ini, kapasitas kita naikkan dari 260 barrel per day menjadi 360 barrel per day. Kemudian tas yang kedua adalah kualitas produk. Saat ini kita menghasilkan EUROII, saat kilang kita ini beroperasi, kita bisa menghasilkan EUROV standar internasional. Dan ini sudah merupakan bagian untuk transisi energi ke non fosil energi. Tas yang ketiga adalah kompleksitas refinery, NCI (Nelson Complexity Index), atau seberapa kompleks kilang itu bisa merubah crude menjadi berbagai macam produk."

Nailul juga menjelaskan bahwa dengan adanya kilang ini juga menimbulkan multiplier effect yang diantaranya bisa menyerap 26.000 pekerja yang tidak semuanya orang Balikpapan. "Yang pasti butuh makan, efeknya ke warung makan, butuh tranportasi yang efeknya ke pengusaha angkot, butuh cuci baju efeknya ke laundry, butuh tempat tinggal yang efeknya ke juragan kost. Dan tahun 2023, kita mendapat undangan FGD dari Bank Indonesia di Balikpapan yang menyebutkan bahwa KPB menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Balikpapan."  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline