Lihat ke Halaman Asli

Dowry

Humas PEM Akamigas

Tabligh Akbar dalam Memperingati Dies Natalis Ke-57 PEM Akamigas

Diperbarui: 20 Oktober 2023   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas PEM Akamigas

Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas memperingati Dies Natalisnya yang ke-57. Berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingatinya mulai dari pemilihan Duta Kampus, berbagai macam lomba hingga pucaknya adalah Sidang Senat Terbuka Dies Natalis Ke-57 PEM Akamigas yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2023 di Grha Oktana.

Satu kegiatan yang melibatkan banyak orang dalam rangkaian Dies Natalis ini adalah Tabligh Akbar. Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Dahwah Islam (BDI) PEM Akamigas ini mengundang Ustadz Abu Takeru untuk memberikan siraman rohani bagi sivitas akademika PEM Akamigas di Grha Oktana (14/10/2023). Tabligh akbar ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan PEM Akamigas Islamic Festival (PIFEST) yang diantaranya ada lomba,  serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

Kegiatan Tabligh Akbar ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Umum, Prasudjyana Gamarlap Seputra yang menyampaikan dalam sambutannya bahwa siraman rohani ini merupakan hal yang penting untuk menyegarkan kembali iman dan kesehatan mental kita.

Ustadz Abu Takeru atau Ustadz Rizal Fadli Nurhadi ini memberikan siraman rohani dengan tema "Iman Sejati, Ilmu Diridhai dan Mental Healthy. Saatnya Generasi Milenial Beraksi."

Membuka tausiah dengan pertanyaan, "Mengapa babi itu haram", Ustadz Abu Takeru ini menunjuk secara acak, Yossy dari Program Studi Logistik Migas yang kebetulan duduk di depan, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Yossy menjawab singkat, "Karena agama melarang."

Jawaban Yossy ini dibenarkan oleh Ustadz Abu Takeru yang menjelaskan bahwa itu termasuk iman. "Iman yang sejati adalah saat kita mendengar firman Allah, saat kita mendengar hadits Nabi SAW, dan kita menaatinya. Hal ini sangat penting, karena perkembangan saat ini adalah bahwa segala sesuatu harus masuk akal. Bahkan Allah menciptakan kit aitu dengan akal dan menyuruh kita untuk memakainya. Tapi jangan pelintirkan ayat-ayat Allah."

Lebih lanjut Ustadz Abu Takeru menjelaskan bahwa sering dia ditanya tentang ayat Allah yang tidak masuk akal, kita sebagai umat Nya harus bagaimana?. "Ayat Quran banyak yang tidak masuk akal. Saya sepakat itu. Ketika ada ayat Quran yang tidak masuk akal, bukan berarti kita mendustakan Quran dan meremehkan Quran. Kita ibaratkan bahwa ayat Quran itu air lautan, sedangkan akal kita ibarat gelas. Tidak mungkin air laut semuanya bisa masuk ke gelas. Oleh karena itu jika kita menganggap Quran tidak masuk akal, kita melevelkan ilmu Quran di atas akal seluruh manusia."

Dengan Bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, Ustadz Abu Takeru berbicara di depan jamaah yang terdiri dari sivitas akademika PEM Akamigas, serta tamu undangan dari perwakilan siswa siswi SMP dan SMA disekitar Cepu, hingga tak terasa waktu berlalu dengan cepat.

PIFEST yang diprakarsai oleh BDI PEM Akamigas ini telah melaksanakan beberapa kegiatan sebelumnya di antaranya ada kegiatan sosial kemasyarakatan berupa pembersihan 5 masjid dan 7 mushola di sekitar Cepu, kemudia perlombaan Adzan, Ceramah, dan Tahfidz antar mahasiswa PEM Akamigas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline