Lihat ke Halaman Asli

PEM Akamigas, Satu-satunya Perwakilan Indonesia Raih "Excellence in Innovation" di IWA 2022

Diperbarui: 28 November 2022   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim PEM Akamigas yang menerima medali emas dan penghargaan di IWA 2022. (dok humas PEM A)

Innovation Week Africa (IWA) 2022 ini merupakan kompetisi berkelas internasional yang diikuti oleh banyak negara didunia seperti Indonesia, Cina, Maroko, Lebanon, Swedia, Uni Emirat Arab, dan masih banyak lagi.  Kegiatan yang diselenggarakan oleh OFEED.Inc  ini diharapkan akan mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi global. Inovasi-inovasi yang dimunculkan oleh para peserta ini juga diharapkan memberikan efisiensi energi, mengembangkan dan menghadirkan poyek-proyek yang ramah lingkungan hingga memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Melalui kompetisi di IWA 2022 yang dilaksanakan secara daring pada 10-11 November 2022 ini, Rizky Muhammad Afandi dkk, yang adalah mehasiswa Politeknik Energi dan Mineral Akamigas (PEM Akamigas) berhasil meraih medali emas dan penghargaan "Excellence in Innovation".

Rizky Muhammad Afandi, mahasiswa Teknik Instrumentasi Kilang PEM Akamigas tingkat 4, bercerita kepada tim humas PEM Akamigas bahwa,"Pada waktu itu kami tidak berharap lebih karena begitu banyaknya pendaftar ada 612 inovasi. dan dari situ diambil 55 finalis sehingga diluar expektasi bisa mendapatkan gold medal dan penghargaan khusus. Dan pengahrgaan khusus ini hanya diberikan pada 12 tim dan kami menjadi satu satunya dari indonesia yang mendapat penghargaan ini."

Seluruh anggota tim ini ada 5 orang diantaranya adalah Rizky Muhammad Afandi, Muhammad Elan Sinatrya, Ristakin, David Gihock Napitu, 4 orang dari Teknik Instrumentasi Kilang, dan Pangeran Rafli Pasha dari Teknik Pengolahan Minyak dan Gas. Kolaborasi apik ini telah membawa pulang medali emas dan penghargaan "Excellence in Innovation" atas karyanya SIPINTER (Sistem Pertanian Terintegrasi Terbarukan) atau "Renewable Integrated Agricultural System To Increase Household Income."

"Penghargaan ini menjadikan kami semakin semangat untuk bisa mengimplementasi SIPINTER (Sistem Pertanian Terintegrasi Terbarukan) kepada masyarakat luas, sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa mendapatkan manfaatnya. Dan ini bukan menjadi pencapaian terakhir SIPINTER,  ini merupakan langkah awal perjalanan SIPINTER untuk bisa semakin berkembang dan secara masif dirasakan masyarakat. Harapan kami dengan adanya penghargaan ini bisa memudahkan kami dalam kerja sama dengan berbagai stakeholder sehingga dapat mengembangkannya secara masif lagi," ungkap Rizky.

Rizky juga bercerita bahwa inovasi ini sudah dirintis sejak tahun 2020. "Kemudian kami membuat prototype dengan dana pribadi, juga kami ikutkan di lomba di Kabupaten Blora pada waktu itu, dan banyak mendapat kritik sehinga gagal. Kemudian kami melakukan perbaikan-perbaikan dan penambahan fitur dan konsep. Alhamdulillah di tahun 2022 ini karya kami ini mendapat pendaaan dari INNOVILLAGE 2022 kurang lebih 16 juta, dan kami diberi waktu 50 hari sampai tanggal 28 November 2022 untuk implementasi inovasi di Desa Temengeng."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline