Lihat ke Halaman Asli

Dovianti Ainurohmah

Mahasiswa Komunikasi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Nabung Emas dari Sampah? Inovasi KKN UIN SAIZU dalam Optimalisasi Pengelolaan Sampah yang Ekonomis

Diperbarui: 30 Juli 2024   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminar Edukasi : "Nabung Emas dari Sampah sebagai Langkah Ekonomis Masyarakat Peduli Lingkungan" (Dok Kelompok 192)

Brebes, 30 Juli 2024 - Kelompok KKN UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto yang bertugas di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, menghadirkan inovasi unik dalam pengelolaan sampah. Pada Selasa, 30 Juli 2024, mereka mengadakan Seminar Edukasi bertajuk "Nabung Emas dari Sampah sebagai Langkah Ekonomis Masyarakat Peduli Lingkungan" di Balai Desa Kutamendala. Seminar ini menjadi program kerja unggulan KKN UIN SAIZU Purwokerto Kelompok 192. 

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Desa Kutamendala H. Fathuri S.Ag, Ketua Bank Sampah Sejahtera Bersama Ilman Maulana, CMO Pegadaian Bumiayu Ali Mabrur, serta masyarakat setempat. 

Foto Bersama Peserta Seminar Edukasi (Dok Kelompok 192)

Kepala Desa Kutamendala, H. Fathuri S.Ag, dalam sambutannya mengungkapkan harapannya agar setiap RT dan RW di Desa Kutamendala dapat memulai pengelolaan sampah dengan baik. "Warga bisa memilah sampah-sampah yang bernilai ekonomis kemudian dikumpulkan dan nanti tinggal mengundang pengurus bank sampah. Insya Allah ke depan kami akan memfasilitasi. Pemdes juga memiliki roda tiga yang diharapkan bisa meng-cover semua komplek di Kutamendala," ujarnya. 

Ilman Maulana, Ketua Bank Sampah Sejahtera Bersama, juga menyampaikan harapannya agar masyarakat Desa Kutamendala bisa memilah sampah dengan baik. "Itu adalah hal yang paling utama dan tujuan dari bank sampah tersebut. Kami berharap masyarakat dapat memiliki pola pikir yang lebih hebat dan peduli terhadap lingkungan," katanya. 

Ali Mabrur, CMO Pegadaian Bumiayu, menambahkan bahwa melalui program ini, masyarakat diajak untuk menyadari bahwa sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang berharga. "Kami ingin mengedukasi bahwa sampah sebenarnya bisa menghasilkan sesuatu yang lebih berharga dengan cara membuka tabungan emas. Dari penjualan sampah tersebut, masyarakat yang ikut program ini akan diberikan fasilitas untuk menabung emas. Investasi tidak hanya untuk orang kaya. Masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan pun harus bisa berinvestasi. Dengan 20 ribu, masyarakat sudah bisa memiliki investasi emas. Emas itu harganya selalu naik dan tahan terhadap inflasi," jelasnya. 

Seorang warga, Fajar, mengapresiasi acara ini. "Acaranya sangat bagus untuk memotivasi masyarakat bahwa sampah itu bukan sekadar sampah, tetapi juga bisa dijadikan sesuatu yang bernilai materi," komentarnya. Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ekonomis dan berkelanjutan, serta mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui inovasi-inovasi yang telah diinisiasi oleh KKN UIN SAIZU Purwokerto.

Penulis : Dovianti Ainurohmah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline