Lihat ke Halaman Asli

Mangatas SM Manalu

TERVERIFIKASI

Penyakit Karena Suhu Panas yang Perlu Diwaspadai Jamaah Calon Haji

Diperbarui: 10 November 2017   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Foto: Bollywood Hungama News Network, Sep 30, 2014)

Pada tanggal 29 Juli 2017 yang lalu, saya menulis tentang tips kesehatan bagi jamaah calon haji. Pada tulisan tersebut disampaikan tentang penyakit-penyakit yang sering menimpa jamaah calon haji. Mengingat bahwa suhu di Saudi Arabia pada saat ini diatas 50 derajat Celcius, maka yang menjadi perhatian khusu dari penulis saaat ini ialah apa yang disebut Penyakit-penyakit akibat suhu lingkungan yang panas. (Source: Tips Kesehatan untuk Jamaah Calon Haji, Semoga Berkah dan Sehat di Tanah Suci.)

Kondisi ini sangat mungkin mengganggu kesehatan dan ibadah para jamaah calon haji, apalagi mengingat umumnya mereka berusia lansia, yang rentan terhadap panas yang ekstrim, ditambah dengan aktivitas fisik yang relatif berat saat melakukan ibadah di tanah suci, menjalankan rukun Islam kelima dan menjadi tamu Allah. Belum lagi kerumunan jamaah, yang berdampak semakin tingginya suhu lingkungan, dan membuat kondisi penyakit akibat suhu lingkungan yang panas semakin mengancam kesehatan mereka.   

Penyakit-penyakit Akibat Suhu Lingkungan Yang Panas

Berdasarkan derajat bahayanya, dimulai dari yang lebih ringan, ialah sebagai berikut:

1. Kram Panas

Adalah nyeri, akibat kekakuan kram otot dalam waktu singkat yang terjadi selama atau setelah berolahraga atau bekerja di lingkungan yang panas. Otot bisa kejang atau kaku secara spontan.

Hal lain yang memudahkan terjadinya kram panas, ialah minum cairan yang kadar elektrolitnya tidak adekuat setelah berkeringat deras, yang dapat menyebabkan kadar natrium darah yang rendah (hiponatremia), yang seringkali sangat berbahaya.

Tanda dan gejala kram panas. Kejang otot spontan yang menyakitkan, dalam waktu yang singkat. Biasanya melibatkan otot kaki, dada atau perut, saat beraktifitas atau sesudah beberapa jam melakukan aktifitas fisik berat di suhu lingkungan yang tinggi. Kram biasanya hilang-timbul (intermiten).

Faktor risiko kram panas:

  • Usia (Bayi, anak-anak dan orang tua)
  • Alkoholisme (peminum alkohol yang menahun)
  • Bekerja atau tinggal di lingkungan yang panas
  • Obat-obat tertentu, misalnya anti histamin, obat penenang
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang, seperti narkotika dan keturunannya.

Pada para jamaah calon haji, kram panas dapat terjadi karena beraktifitas fisik yang berat, misalnya membawa banyak barang di luar ruangan, dan saat dalam kerumunan banyak orang, seperti saat Tawaf, Sa'i dan melontar Jumrah.

Kram panas mungkin merupakan tanda pertama penyakit yang berhubungan dengan panas yang lebih serius seperti panas yang berlebihan atau sengatan panas. Kelelahan panas dan sengatan panas adalah bentuk penyakit panas yang lebih parah. Meskipun ini bukan masalah medis yang sama, ada beberapa gejala yang saling tumpang tindih karena kondisi pasien memburuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline