Duo raksasa La Liga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid mengalami nasib berbeda pada pekan ke-14 lanjutan Liga Spanyol 2024/25. Barca yang berstatuskan pemuncak klasemen sementara Liga Spanyol ditahan imbang Celta Vigo (2-2) dan Madrid menang besar kontra Leganes (3-0). Gegara hasil itu, kedua tim terpaut empat poin dan Madrid masih memiliki satu tabungan laga tersisa.
Masalah Lama Barca
Barca kembali tersandung. Setelah pada pekan ke-13, Barca kalah 0-1, tim asuhan Pelatih Hansi Flick itu kembali kehilangan poin dalam dua laga berturut-turut. Akibatnya, jarak dengan pesaing terdekat, Madrid kian mendekat.
Hasil imbang Barca kontra Celta Vigo cukup menyakitkan lantaran Barca sebenarnya sudah unggul 2 gol. Keunggulan itu pupus sejak Marc Cassado diganjar kartu merah. Alih-alih tampil waspada karena kehilangan satu pemain, Robert Lewandowski dan kawan-kawan malah kecolongan.
Berawal dari kesalahan fatal bek Jules Kounde. Kounde bermaksud mengoper bola ke penjaga gawang. Namun, operannya itu terbilang lemah sehingga terjangkau oleh A. Gonzalez. Gonzalez tak menyia-nyiakan peluang tersebut hingga mencetak gol.
Lalu, tak butuh lama bagi Celta Vigo mencetak gol kedua. Hanya dua menit berselang, H. Alvarez mencetak gol. Lagi-lagi lini belakang Barca kecolongan sehingga tak bisa mengantisipasi gol cepat Celta Vigo.
Hasil itu pun seperti membawa Barca pada masalah lama. Tingkat konsentrasi para pemain Barca terlihat rapuh. Kembali gampang ditundukkan oleh tim-tim medioker ataupun kebobolan di Liga Spanyol.
Padahal, hingga pekan ke-11, Barca tampil cukup impresif baik di lini depan maupun di lini belakang. Performa tersebut terlihat perlahan tergerus. Lini depan seperti kehilangan daya gedornya, dan lini belakang tampil tampak keropos.
Hal itu menjadi wajah yang begitu kuat pada musim-musim sebelumnya. Barca tampil seperti tim medioker yang gampang dibobol oleh tim-tim lain.
Dengan itu, Flick pun harus putar otak untuk mengembalikan performa timnya pada jalur yang tepat. Paling tidak, Flick membangkitakan kembali semangat Barca yang pernah terbangun sejak awal musim, di mana Barca tampil begitu agresif dalam menjebol gawang lawan, sekaligus solid dalam meladeni permainan menyerang lawan.