Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Jepang di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta (15 November 2024) dalam matchday ke-5 kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C. Skor 4-0 sudah cukup membahasakan superioritas kekuatan sepak bola Jepang atas sepak bola Indonesia.
Seperti prediksi umumnya, Jepang (akan) unggul atas Indonesia. Terbukti, sejak menit pertama, Kaoru Mitoma dan kawan-kawan tampil menguasai jalannya laga. Permainan taktis dengan mengedapankan operan dari kaki ke kaki menjadi andalan Jepang sejak menit awal.
Indonesia memilih bertahan sembari mencari celah melakukan serangan balik. Pola itu sempat merumitkan lini belakang Jepang. Sayangnya, lini depan Indonesia gagal memberikan efek kejut untuk memanfaatkan peluang lewat metode serangan balik dengan baik.
Harus diakui bahwa sepak bola Jepang beberapa langkah di depan Indonesia. Selain karena kualitas pemain yang dimiliki, juga pola permainan Jepang lebih pada permainan strategi daripada mengedapankan otot dan uji fisik.
Gol pertama tercipta dengan memanfaatkan celah lini belakang Indonesia. Ketika mendapatkan peluang, para pemain Jepang cenderung mengoper kepada pemain yang lebih berpeluang mencetak gol daripada melakukannya sendirian.
Gol pertama di menit ke-35 merupakan buah dari kejelian Jepang membaca kelengahan lini belakang Indonesia.
Sama halnya gol kedua di menit ke-40. T. Minamino berhasil memanfaatkan dengan baik umpan Mitoma. Dalam kurung waktu lima menit, 2 gol bersarang ke gawang Indonesia yang dikawal oleh Marteen Paes.
Pola dua gol Jepang di babak pertama terjadi karena kejelihan membaca kelengahan lini belakang Indoesia. Persis sama dengan gol kedua di babak kedua di mana terjadi karena Jepang membaca kelengahan lini belakang Indonesia sekaligus memanfaatkan kesalahan operan Paes.
Kendati Indonesia bermain bertahan, pola pertahanan itu tak begitu solid. Masih ada celah di mana para pemain Jepang bisa melakukan penetrasi dan umpan-umpan pendek terukur.
Superioritas Jepang juga menyata lewat kejelihan membaca kelemahan pertahanan Indonesia. Kendati Indonesia menempatkan hampir seluruh pemainnya di daerah pertahanan, pola itu tak begitu menyulitkan para pemain Jepang untuk mencari celah.