David de Gea kembali berkarir sebagai kiper profesional pada musim 2024/25 ini. Setahun lebih, penjaga gawang asal Spanyol itu absen dari sepak bola profesional setelah kontraknya berakhir dengan Manchester United (MU).
Akhir kontraknya di MU juga sejalan dengan kehadiran Andre Onana yang dibeli dari Inter Milan. Pelatih kala itu, Erik Ten Hag terlihat lebih mempercayai Onana daripada berpaku pada De Gea sebagai penjaga gawang MU. Makanya, kontrak perpanjangan tak menjadi opsi utama untuk De Gea.
Kabarnya, sewaktu De Gea berstatuskan bebas transfer, De Gea menolak pinangan dari klub-klub asal Liga Inggris. Salah satu alasannya adalah kedekatannya dengan MU yang telah dibelanya selama 12 musim. Selama 12 musim tersebut, De Gea mampu membantu "Setan Merah" meraih trofi Premier League, Piala Eropa, Piala FA, dan 2 trofi Piala Carabao.
De Gea pernah menjadi salah satu palang pintu terpenting di MU. Didatangkan dari Atletico Madrid pada era Sir Alex Ferguson, De Gea menjadi salah satu kiper termahal yang pernah dibeli oleh MU dan di Liga Inggris.
Tercatat De Gea masuk 10 besar sebagai pemain yang paling banyak membela MU. De Gea bermain 545 laga untuk MU di semua kompetesi dan menciptakan 190 laga tanpa kebobolan. Terang saja, dari sisi kiprah profesionalnya, De Gea masuk jajaran legenda di MU.
Pada awal musim 2024/25 ini, Fiorentina berhasil mendapatkan tanda tangan De Gea dengan kontrak setahun dan opsi diperpanjang. Sejauh ini, De Gea terlihat menjadi pilihan utama Pelatih Raffaele Palladino di Fiorentina dan menyingkirkan tempat Pietro Terracciano.
Karir De Gea di Fiorentina tak berjalan mulus. Pada laga perdana di Serie A Liga Italia, De Gea kebobolan 3 gol saat kalah dari Atalanta (3-2). Sejauh ini, kekalahan itu menjadi satu-satunya kekalahan Fiorentina dari 11 laga yang telah dimainkan Fiorentina di Liga Italia.
Menariknya, dari 11 laga tersebut, De Gea mampu menjaga 4 laga tanpa kebobolan. Bahkan, Fiorentina masuk tempat ketiga sebagai klub yang tersolid di lini belakang.
Secara umum, De Gea menarik perhatian lantaran pemain berusia 34 tahun itu melakukan rata-rata 3 penyelamatan per laga.
De Gea memang perlu menyesuaikan diri setelah lebih dari semusim tak bermain di liga profesional. Perlahan tetapi pasti, De Gea kembali ke mode lama yang mana menjadi salah satu kiper yang patut diperhitungkan.