Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Ketika Mikel Arteta Sewa Pencopet Profesional untuk Latihan Tim

Diperbarui: 8 Agustus 2024   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mikel Arteta, Pelatih Arsenal. Foto: Adrian Dennis via Kompas.com

Tiap pelatih sepak bola memiliki strategi dan taktik. Beberapa di antaranya cukup unik dan berada di luar pikiran pada umumnya.

Termasuk langkah pelatih Arsenal, Mikel Arteta. Sebagaimana yang ditulis dalam Goal. com (7 Agustus 2024) melansir pada The Athletic tanpa sepengetahuan para pemain, pelatih asal Spanyol itu menyewa pencopet profesional sebagai bagian dari strateginya untuk tim.

Para pencopet itu dihadirkan saat skuad Arsenal melakukan makan malam bersama. Kehadiran dari para pencopet itu merupakan bagian dari strategi Arteta.

Para pencopet itu pergi ke sekitar meja para pemain. Mereka mengambil phone, dompet dan segala sesuatu yang berharga dari para pemain ketika mereka sementara menikmati makan malam.

Di akhir makan malam, Arteta meminta para pemain untuk mengosongkan saku mereka. Namun, mereka baru tersadar ada beberapa benda berharga yang hilang dari mereka.

Lalu, Arteta pun menjelaskan dari strategi dalam mengundang para pencopet profesional. 

Mantan asistan pelatih dari Pep Guardiola itu mengungkapkan bahwa taktiknya bertujuan untuk mengajarkan skuadnya tentang pentingnya selalu waspada, sadar dan siap sedia dalam segala sesuatu. Pendeknya, harus selalu siap untuk beraksi.

Taktik itu, memang, rada baru dan unik untuk konteks sepak bola. Akan tetapi, pesannya cukup mendalam dan sepertinya mengingatkan perjalanan Arsenal dalam dua musim terakhir.

Di awal-awal musim, Arsenal tampil cukup meyakinkan. Bahkan untuk beberapa pekan, tim yang berjuluk "Meriam Merah" itu kokoh duduk di puncak klasemen sementara Liga Inggris.

Namun, persoalan Arsenal dalam dua musim terakhi persis sama. Memasuki paru kedua musim kompetesi, Arsenal berhadapan dengan masalah ketidakkonsistensi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline