Tangisan bermakna ganda. Bisa karena sedih, tetapi bisa pula kerena sukacita.
Kita bisa tahu apakah yang membuat orang menangis bergantung pada pengalaman pribadinya serentak situasi yang mengitarinya.
Bintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo menangis saat Timnas Portugal bermain kontra Timnas Slovenia di stadion Deutsche Bank Park, Jerman (2/7/24).
Topik Ronaldo yang menangis pun menjadi salah satu headline yang mengitari kelolosan Portugal yang menang lewat drama adu penalti (3-0) ke babak 8 besar Piala Eropa 2024.
Dalam karier sebagai pesepak bola profesional, bukan kali itu saja Ronaldo menangis di lapangan hijau. Masih terekam dengan jelas saat Ronaldo yang menangis pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pemain yang membela klub asal Arab Saudi, Al-Nassr FC itu menangis saat meninggalkan lapangan hijau menuju lorong ke ruang ganti beberapa saat ketika peluit akhir laga ditiup.
Kala itu, secara mengejutkan Portugal kalah tipis 1-0 dari Maroko di perempat final.
Kekalahan itu menyingkirkan Portugal dari Piala Dunia 2022 dan mengubur ambisi Ronaldo untuk mengangkat trofi Piala Dunia. Satu-satunya trofi yang belum masuk daftar kabinet dari peraih lima Ballon d'Or tersebut.
Tangisan Ronaldo kala itu sangat jelas membahasakan kekecewaan atas nasib timnya, Portugal. Juga, itu menunjukkan bahwa turnamen Piala Dunia 2022 seperti sudah menjadi akhir dari partisipasinya yang saat itu sudah berusia 37 tahun bersama Timnas Portugal.
Sangat sulit bagi Ronaldo tetap dipanggil saat Piala Dunia 2026. Pemain yang terlahir pada 5 Februari 1985 itu sudah menjejaki usia 42 tahun saat Piala Dunia 2026 berlangsung.