Negara India baru saja melaksanakan pemilihan umum. Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dengan 640-an juta pemilih, India melakukan pemilu dalam rentang waktu enem pekan (19 April -- 1 Juni 2024).
Berdasarkan hasil perhitungan suara sementara, sejauh ini partai politik pimpinan dari Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata sementara unggul.
Besar kemungkinan juga, Perdana Menteri Narendra Modi akan kembali menjadi Perdana Menteri India untuk tiga periode. Modi akan menjadi politikus kedua yang menjadi perdana menteri India tiga periode.
Sebelumnya, Jawaharlal Nehru menjadi perdana menteri pertama yang menang tiga periode.
"Kemenangan hari ini adalah kemenangan dari dunia demokrasi terbesar," kata Modi pada kerumunan massa yang berada di headquarter Partai Bharatiya Janata pada Selasa (4 Juni 2024) sebagaimana terlansir dalam AP News (5 Juni 2024).
Kemenangan Modi juga terlihat dari kemenangan koalisi demokrasi nasional atau The National Democratic Alliance yang mana koalisi ini dipimpin oleh Partai Bahratiya Janata dengan memenangkan 272 kursi mayoritas di parlemen.
Partai Bharatiya Janata sendiri sebenarnya memenangkan 240 kursi di parlemen. Bharatiya Janata mengamankan suara mayoritas di parlemen.
Hanya saja, saingan politik dari Partai Bharatiya Janata yakni Partai Nasional Congress memenangkan 222 kursi. Artinya, BJP belum menguasai suara mayoritas di parlemen.
Untuk itu, Modi perlu mendapat dukungan dari partai dalam koalisi agar menguatkan agenda pemerintahannya di periode ketiga.
Hasil pemilihan itu juga menunjukkan peta perpolitikan di India. Bahkan, itu juga menunjukkan bahwa jalan tiga periode Modi ke panggung Perdana Menteri taklah gampang.
Salah satu lawan politik Modi, Rahul Gandhi dari Partai Nasional Kongress menilai bahwa hasil dari pemilihan umum 2024 di India menunjukkan pesan dari rakyat.
"Orang-orang paling miskin dari negara ini sudah mempertahankan konstitusi India," kata Gandhi dalam konfrensi pers seperti terlansir dalam AP News.com (5 Juni 2024).